6 Cara Budidaya Sapi Perah

Budidaya sapi perah – Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging , susu dan tenaga . Budidaya sapi perah ini sangat lah telah banyak yang mengembangkannya di indonesia . Karena nilai sapai yang sangat lah tinggi dan kandungan susu yang banyak di konsumsi masyarakat indonesia khususnya .

Perlu di ketahui peternakan  sapi terbesar yaitu di eropa seperti scotlandia , inggris , belanda , denmark dan francis ) italia , afrika  , australia dan asia . indonesia belum palah berkembang sekali. survei telah membuktikan peluang bisnis ini sangat lah jitu dan ampu sukses . baik saya akan memberi tahu bagaimana cara peluang bisnis budidaya sapi perah.

Budidaya sapi perah

Baca: Klasifikasi dan Morfologi Tumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

BUDIDAYA SAPI PERAH

1. PEMILIHAN KANDANG YANG BAIK 

lokasi kandang yang ideal daerahnya jauh dari penduduk tetapi bisa di capai kendaraan , jarak kandang sapi perah minimal 10 m dari rumah dan harus terkena matahari juga agar kesehatan semakin terjaga .

ukuran kandang jantan dewasa antara 1 ,5 x 2 meter atau 2 ,5 x 2 meter , sedangkan ukuran kandang betina dewasa 1, 8 x 2 , dan anak sapi berukuran 1, 5 x 1 perekor . dengan tinggi 2 – 2,5 meter dari tanah . sedangkan suhu berukuran 25 – 40 derajat celcius dan kelembaban yaitu 70 % .

2. PEMILIHAN BIBIT SAPI PERAH

A.  SAPI PERAH BETINA 

  • Mampu menghasilkan susu yang banyak
  • Berusia antara 3,5 tahun sampai 4,5 tahun
  • Sudah melahirkan anak sapi perah
  • Tidak cacat pada seluruh bagian sapi  perah
  • tidak keadaan sakit ataupun terkenah penyakit
  • mampu beranak setiap tahunnya

B.  SAPI PERAH JANTAN

  • Berusia antara 4 -5 tahun
  • keadaannya tidak cacat dan tidak terserang penyakit
  • mempunyai badan yang kuat dan kokoh.
  • memiliki kepala yang besar dan tanduk

3. PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH 

Pakan yang di berikan untuk ternak berupa jerami , daun jagung , dedaunan , rumput gazah dan rumput raja . pakan hijauan di berikan pada siang hari setelah pemerahan 30 – 50 kg/hari . pakan rumpu-rumputan di berikan ke ternak jantan sekitar 10 % dan pakan tambahan 1 -2 % .

Sedangkan, sapi yang sedang menyusui memerlukan pakan tambahan sekitar 25 % hijauan dan konsentrat . hijauan atau rumput sebaiknya di tambahkan kacang-kacangan dan juga sapi harus di kasih air minum perhari sekitar 10 %.

4. PEMELIHARAAN KANDANG 

kandang harus sering di bersihkan setiap harinya agar terhindar dari penyakit , dan kotoran sapi perah di pisahkan di tempat lain agar terjadi fermentasi agar bisa di jadikan pupuk kandang yang bagus untuk tumbuhan. air minum harus tersedia setiap hari , sebaiknya air minum dan tempat pakan di luar tapi masih satu atap juga . tempat pakan dan minum lebih tinggi agar tidak terinjak -injak oleh sapi lainnya.

5. PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

Proses pengendalian ini harus di lakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan ternak. Dapat di lakukan dengan cara memandikan sapi perah dengan desinfektan/Insektisida, meningkatkan biosekurity bagi peternak untuk memutuskan siklus bakteri/virus yang akan menyebar di peternakan. Selain itu peternak harus memberikan vitamin tujuan nya untuk meningkatkan produktivitas susu dan kualitas susu.

6. PANEN SAPI PERAH 

Ini adalah hal yang sangat lah di tunggu -tunggu bagi sih perternak yaitu hasil dari sapi perah yaitu susu yang di hasilkan oleh sapi betina biasanya 12 liter – 15 liter perhari tergantung usia dan variates sapi yang di gunakan. Di Belanda mampu menghasilkan sekitar 20 liter per hari. Selain dapat menjual susu eternak juga dapat menjual sapi yang sudah afkir atau tidak dapat menghasilkan susu lagi dan menjual kotoran ternak.

Baca: Puring – Klasifikasi, Morfologi, Jenis, Manfaat dan Cara Perawatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *