Cara Budidaya Ayam Broiler

Cara Budidaya Ayam Broiler – Ayam broiler ( pedaging ) merupakan salah satu ras yang mampu berkembang dengan cepat menghasilkan daging dalam waktu yang relatif singkat sekitar 5-6 minggu. Beternak ayam pedaging ini tergolong sangat mudah dan sederhana, tetapi harus memerlukan pemeliharaan yang ekstra intensif. Dengan manejemen pemeliharaan yang bagus akan meningkatkan produtivitas, kuantitis, kualitas dan efesiensi pada ayam broiler.

1Pembudidayaan ayam broiler ini harus memerhatikan bibit, kondisi lingkungan, perkandangan, pemeliharaan, dan juga pasca panen yang benar. Dengan mengetahui panduan budidaya ayam broiler tersebut akan lebih memudahkan untuk beternak ayam tersebut.

Pemilihan bibit

Pemelihan bibit ini harus diakukan dengan baik, karena akan menentukan hasil akhir pembudidayaan. Bibit yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan di bawah ini.

  • Berasal dari ras berkualitas
  • Pertumbuhan cepat
  • Gerakan cepat
  • Bobot badan normal.
  • Bulu bersih dan mengkilat
  • Mata tajam dan bersih
  • Tidak dalam terserang penyakit

Kondisi perkandangan

  • Lokasi perkandangan harus jauh dari pemukiman warga, jauh dari keramaian, mudah di lalui, dan juga sumber air dekat.
  • Saluran sirkulasi perkandangan terpenuhi, dan juga suhu lingkungan sesuai
  • Perkandangan sebaiknya menetap, dan tidak berpindah – pindah
  • Dekat dengan penjualan pakan, dan juga pemasaran.

Pengelolahan media perkandangan

Pengelolahan ini ada dua bagian yaitu meliputi pembuatan kandang, dan peralatan tambahan pada kandang.

a. Perkandangan

  • perkandangan ini haru sesuai dengan suhu yang bertemperatur 32.2-35 derajat celcius
  • kelembapan mencapai 60-70 %
  • penerangan atau pemanasan, sebaiknya tidak berlawanan dengan angin.
  • Kandang harus disesuaikan dengan umur ayam yaitu umur ayam 2 minggu atau 1 bulan menggunakan kandang box, umur ayam 1 -3 bulan menggunakan kandang box berukuran besar, sedangkan kandang ayam dewasa menggunakan kandang postal atau batere.
  • Pembuatan kandang ini tidak harus menggunakan bahan mahal, tetapi kuat dan tahan lama.

b. Peralatan tambahan kandang

  • Litter ( alas lantai ) memiliki ketebalan 10 cm, menggunakan kulit padi atau seka dengan tambahan pasir dan juga kapur. Hal ini bertujuan agar kandang tetap kering dan juga mudah dibersihkan.
  • Tempat pakan atau minum dan gerit harus disediakan dengan menggunakan bahan dar bambu, alumunium atau lainnya yang tidak bocor digunakan.
  • Menyediakan peralatan suntik, gunting dan juga pisau pemotong yang sudah diseterilkan

Pemeliharaan ayam broiler

a. Pemberian pakan dan minum

  • Fase starter ( 0-4 minggu ) membutuhkan asupan pakan protein 22-24 %, lemak 2.5 %, serat kasar 4 %, kalsium 1 %, phospor 0,7 – 0,9 %, ME 2800-3500 Kcal. Pembagian pakan ini terbagi menjadi empat yaitu umur 30-36 hari 17 gram, umur 37-43 129 gram, umur 44-50 hari 43 gram dan umur 51 – 57 66 gram, sehingga membutuhkan pakan perekornya 30-37 hari yaitu 1.520 gram. Sedangkan minum yang dibutuhkan selama 4 minggu adalah 122.6 liter per 100 ekor ayam broiler.
  • Fase finisher ( 4-6 minggu ) membutuhkan asupan pakan protein 18-21 %, lemak 2,5 %, serat kasar 4,5 %, kalsium 1 %, phospor 0,7- 0,9 % dan ME 2900-3400 Kcal. Pembagian pakan ini tebrbagi menjadi empat yaitu umur 30-36 hari 111 gram, umur 37-43 129 gram, umur 44-50 146 gram dan umur 51 – 57 161 gram, sehingga membutuhkan pakan perekornya 30-37 hari yaitu 3.829 gram. Sedangkan minum yang dibutuhkan selama 4 minggu adalah 333,4 liter per 100 ekor ayam broiler.

b. Pengontrolan kandang

pengontrolan kandang ini harus melakukan pembersihkan kandang, sanitasi kandang dengan teratur, melakukan penyiangan, dan penyemprotan kandang dengan insektisida sesuai dengan petunjuk.

c. Pengendalian hama dan penyakit

hama yang sering menyerang ini yaitu tungau, yang dapat membuat ayam menjadi nafsu makan berkurang, pucat dan produktivitas menurun. Pengendalian ini harus menggunakan penyuntikan dengan larutan karbonat sevin 0,15 % dan juga bisa dengan melakukan penguapan dengan larutan insektisida. Sedangkan penyakit yang sering meyerang pada ayam broiler ini yaitu berak darah dan NCD ( News casstle diseae ). Pengendalian ini biasanya bisa dilakukan dengan penyuntikan vaksinasi dan juga memisahkan ayam terserang ketempat lainnya.

Pemanenan

Pemanenan ini dilakukan setelah masa finisher sudah selesai sekitar 4-5 mingguan, pemanenan ayam broiler ini dapat dilakukan dengan pengambilan satu persatu didalam kandang dan melakukan pemisahan di kandang tertentu lainnya. Pemanenan ini sebaiknya dilakukan dengan hati – hati agar tidak terjadi luka atau stres pada ayam broiler tersebut. Pemanenan ayam ini bukan hanya dagingnya saja tetapi bulu dan kotorannya terjadi dapat di pasarkan juga untuk berbagai macam.

Baca juga :Cara Budidaya Ayam Petelur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *