Cara Budidaya Burung Cucak Hijau

Cara Budidaya Burung Cucak Hijau – Burung cucak ijo ( hijau ) merupakan burung yang sudah populer dan juga banyak dikenali banyak orang, burung ini juga merupakan burung kicauan terbaik dan juga burung hias berkualitas. Beternak burung ijo ini terbilang sangat rumit dan juga sulit, hal itu dikarenakan pemeliharaan yang dilakukan sangat ekstra intensif. Tetapi sebenarnya sangat mudah dilakukan tetapi harus membutuhkan panduan yang benar dan juga tepat untuk menghasilkan kualitas burung yang maksimal.

1Budidaya burung ini harus memperhatikan media perkandangan, hama dan penyakit, pemeliharaan, perkawinan, dan juga melakukan pengontrolan dengan baik. Jika hal tersebut sudah terpenuhi maka bisa menghasilkan burung berkualitas dan juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Ada beberapa panduan cara budidaya dan beternar burung ijo ini dengan tepat serta mudah dilakukan yaitu.

Cara Membedakan Cucok Ijo Jantan dan Betina

Pemilihan indukan burung ijo

a. Induk jantan

  • Induk jantan sudah mampu reproduksi
  • Gerakan lincah dan gesit
  • Memiliki warna tajam dan cerah
  • Bebas dari penyakit
  • Tidak abnormal
  • Sudah berumur 5-6 bulan

b. Induk betina

  • Sudah mampu reproduksi
  • Berumur 4-6 bulan
  • Gerakan lincah dan gesit
  • Bebesar dari penyakit
  • Tidak abnormal ( cacat )
  • Memiliki warna tajam dan cerah

Pengelolahan media kandang

Pengelolahan media kandang ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kandang individu dan kandang kelompok, hal itu dapat dilakukan sebagai berikut.

a. Kandang individu

Kandang individu ini terbuat dari kawat besi, rotan atau bambu dengan ukuran 50 x 50 x 60 cm, dengan sirkulasi udara 0.5-0.8 cm. Kandang ini biasanya banyak di jual dengan beberapa ragam dan juga model, tergantung dengan peternaka menggunakan kandang model apa.

b. Kandang kelompok

Kandang kelompok ini bisa dilakukan dengan mengabungkan semua burung dalam satu wadah tanpa meggunakan wadah, biasanya terbuat dari kawat jaring, jaring halus, dan juga bahan – bahan lainnya. Kandag ini biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kandang individu dan juga bersifat permanen. Biasa kandang ini digunakan untuk media perkawinan atau perjodahan untuk perbanyakan burung ijo dilakukan. Kadang ini memiliki ukuran 1 x 1 x 2 m bahkan lebih tergantung dengan peternak, dan menambahkan tanaman didalamnya bertujuan untuk tempatnya bermainannya burung atau hal lainnya.

Perkawinan burung ijo

Perkawinan ini dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana, yaitu dapat dilakukan dengan cara.

  • Memasukan indukan jantan dan betina dalam satu kandang, yang sudah dibuat sangkar didalamnya.
  • Kemudian diamkan beberapa hari, jika indukan kedua sudah saling mengenal maka akan ditandai dengan kicauan.
  • Jika tidak sebaiknya lakukan pemisahan di kandang tertentu.
  • Jika berhasil lanjutkan, dan biarkan selama 1-2 minggu hingga proses perkawinan selesai. Hingga mengeluarkan terdapat telur didalam sangkar.

Pemeliharaan burung ijo

Peneliharaan ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi, pemberian pakan, dan pengendalian hama dan penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengana cara sebagai berikut

  • Sanitasi ini dilakukan dengan cara membersihkan kandang setelah proses perkawinan, dan pengeraman dengan steril. Hal ini bertujuan agar tidak terkontaminasi dengan berbagai penyakit didalam kandang.
  • Pemberian pakan ini dilakukan dua kali dalam sehari dengan menggunakan br atau pelet sesuai dengan kebutuhan burung, selain itu pakan juga bisa menggunakan belalang, cacing dan juga jangkrik.
  • Pemberian minum ini dilakukan dengan teratur untuk menghindarinya kekurangan mineral didalam tubuh, sebaiknya air minum diberi dengan nutrisi tambahan burung agar burung yag dihasilkan dapat maksimal.
  • Pengendalian hama dan penyakit ini dapat dilakukan dengan membersihkan lingkungan kandang, dalam kandang, melakukan penyuntikan antibiotik atau penambahan nutrisi gar tidak mudah terserang hama dan penyakit burung

Pemanenan burung ijo

Pemanenan ini setelah burung sudah mengeram dan sudah membentuk anakan burung, dilakukan ketika sudah 23-25 setelah masa pengeraman. Jika peterna ingin menjualnya bisa dilakukan dan jika tidak lakukan pembesaran lanjutan dengan pemeliharaan lanjutan. Pemanenan ini dilakukan dengan memisahkan indukan jantan di dalam kandang lainnya, dan membiarkan indukan betina tersebut dengan anakannya. Setalah dewasa atau masih anakan sudah bisa di pasarkan.

Baca juga : Cara Budidaya Lebah Madu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *