Cara Budidaya Cacing Sutra Bagi Pemula

Budidaya Cacing Sutra –  Cacing sutra merupakan salah satu jenis hewan yang budidayanya mulai meningkat popularitasnya. Mungkin banyak orang yang akan bertanya-tanya memang apa gunanya cacing sutra? Kegunaan cacing sutra salah satunya adalah untuk digunakan sebagai bahan pakan dari ternak. Mengingat budidaya ternak sangatlah berkembang dengan pesat, maka kebutuhan akan cacing sutra pun ikut meningkat dengan pesat. Oleh karena itulah dibutuhkan pertumbuhan budidaya cacing sutra juga.

1

Sebenarnya budidaya cacing sutra mudah untuk dilakukan. Bahkan seorang pemula pun memiliki tingkat kesuksesan budidaya cacing sutra yang cukup tinggi. Berikut ini beberapa langkah dalam melakukan budidaya cacing sutra bagi pemula yang dapat dilakukan.

Baca: Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Pohon Pisang

  • Persiapan bibit; dalam memulai budidaya cacing sutra bagi pemula hal utama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan bibit. Bibit-bibit cacing sutra sebenarnya dapat dibeli di toko-toko, namun dapat juga didapatkan tanpa membeli dengan mencari manual. Cacing sutra dapat ditemukan sungai ataupun sawah. Untuk menghilangkan kemungkinan bakteri yang hidup dalam indukan, maka bibit cacing harus diisolasi selama maksimal tiga hari.
  • Persiapan media budidaya; media budidaya cacing sutra adalah kubangan lumpur. Di dalam kubangan lumpur harus tersedia saluran untuk keluar dan masuknya air. Hal ini dibutuhkan karena cacing sutra juga membutuhkan oksigen yang terkandung dalam air. Ukuran ideal untuk kubangan biasanya adalah 1 meter x 2 meter. Buatlah lubang-lubang pada kubangan dengan kedalaman 0,5 cm pada petakan-petakan dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 10 cm.
  • Pemupukan; ternyata cacing sutra memerlukan pemupukan. Pupuk yang dimaksud memang pupuk biasa yang digunakan untuk tanaman seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Namun, jika tidak memiliki pupuk dapat digantikan dengan ampas tahu. Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk membantu cacing sutra agar cepat bertumbuh dan berkembang biak.
  • Fermentasi; fermentasi dilakukan untuk menyiapkan lahan budidaya sesuai dengan standar lahan di mana cacing sutra dapat hidup. Fermentasi dilakukan dengan cara merendam dengan air lahan yang rencananya akan digunakan. Perendaman dilakukan selama minimal 3 hari dan maksimal 4 hari. Kedalaman air yang cocok untuk melakukan fermentasi sekitar 5-6 cm.
  • Penyebaran bibit; jika bibit telah disiapkan, media budidaya telah dibuat dan difermentasi, dan telah dilakukan pemupukan maka lahan siap disebarkan bibit. Selama bibit disebarkan, air harus terus mengalir dengan kecepatan aliran yang lambat.
  • Pemberian makanan; berikanlah makanan cacing sutra berupa pakan yang dibuat dari bahan-bahan organik. Bahan organik dapat didapatkan melalui sisa-sisa makanan atau hijauan. Bahan organik pun haruslah dicampur dengan endapan lumpur. Endapan lumpur dari lahan budidaya dapat digunakan untuk campuran ini.
  • Masa panen; cacing dapat dipanen sekitar 75 hari setelah penyebaran bibit. Setelah pemanenam pertama, maka pemanenan selanjutnya dapat dilakukan teratur selama 15 hari sekali.

Baca Juga:

Berikut tadi cara budidaya cacing sutra bagi pemula. Budidaya yang tergolong mudah ini dapat dilakukan oleh semua kalangan, bahkan para amatiran. Hal yang penting diperhatikan adalah perawatan dan kedisiplinan dari usaha pembudidayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *