Cara Budidaya Jamur Kuping – Jamur kuping ( Autricularia auricula ( Hook ) Underw ) merupakan salah satu jenis jamur pangan yang susah lama dikenal dan dimanfaatkan dikalangan masyarakat. Pengembangan jamur kuping ini masih banyak yang mengembangkan diberbagai negara seperti Korea, Taiwan, Philipina, Amerika dan negara lainnya.
Namun, di Indonesia jamur kuping ini mulai di budidayakan pada tahun 1970-an. Budidaya jamur ini sangat tergolong mudah dan sederhana dilakukan, tetapi harus dengan panduan cara budidaya yang benar dan tepat agar tingkat keberhasilan dalam pembudidayaan jamur meningkatkan dan maksimal. Budidaya jamur tersebut dilakukan dengan cara antara lainnya sebagai berikut.
Persiapan benih jamur
Persiapan benih jamur ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur, bahkan juga sangat mempengarhui produktivitas. Jamur yang akan di tanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
- Berasal dari indukan berkualitas
- Tidak abnormal ( cacat )
- Tidak terserang hama dan penyakit
- Pertumbuhan cepat
- Dan benih siap tanam
Pengelolahan dan penanam benih
Setelah melakukan pemilihan benih, sebaiknya harus memperhatikan media tanam yang akan digunakan untuk budidayan jamur kuping tersebut. Pengelolahan media taman ini dilakukan dengan cara yaitu persiapan media tanam, persiapan baglog, sterilisasi, dan inkoluasi.
a.Persiapan media tanam
Persiapan dalam pengelohan media tanam ini dapat dilakukan dengan cara antara lain :
- Mempersiapkan serbuk gergaji kayu yang sudah di ayak 80-90 %.
- Lalu menyiapkan kapur 10-15 %, dan CaCO3 1 %, serta air secukupnya.
- Kemudian lakukan semua bahan tersebut hingga merata, dan juga tunggu sampai kadar air meningkat sekitar 50 % bahkan lebih.
- Lalu media tersebut akan disimpan dan juga di fermentasikan dengan didalam ruangan bertujuan untuk menigkatkan pertumbuhan jamur, selama 3-4 hari bahkan lebih.
- Dengan suhu ruangan mencapai 70 derajat celcius, dan lakukan pembolak balikan setiap 2-3 harinya.
b.Persiapan pembuatan baglog
persiapan pembuatan baglog dalam pengelolahan media tanam ini dapat dilakukan dengan cara antara lain :
- Hasil dari media tanaman yang sudah di fermentasikan langsung dimasukan kedalam media selanjutnya yaitu kantong plastik.
- Kantong plastik tersebut berukuran 1 kg, 30 x 20 cm, dengan ketebalan 05 mm – 20 cm.
- Kemudian melakukan pemadatan media dengan alat bantu maupun tidak, hingga padat dan juga tiada kerenggangan.
- Pemedatan ini sebaiknya harus menyerupai baglog dengan bentuk runcing di bagian ujung, agar mempermudahkan memasukan ring.
- Lalu menutupnya ring tersebut dilakukan penutupan dengan mulut botol, bertujuan agar proses pengukusan tidak dapat masuk kedalam baglog tersebut.
c. Sterilisasi
Sterilisasi dalam melakukan budidaya jamur kuping ini sangat perlu dilakukan agar pertumbuhan jamur meningkat dan cepat. Sterilisasi ini adalah salah satu cara penguapan media tanaman yang dilakukan dengan teratur, bertujuan agar mikroba atau mikroorganisme mati di dalam boglog tersebut. Pada proses ini biasanya dilakukan dengan suhu 950-1200 celcius selama 6-8 jam.
d. Inokulasi
Inokulasi ini merupakan salah satu penanaman budidaya jamur dengan tepat, dalam melakukan inokulasi ini sebaiknya ruangan dalam kondisi baik dan suhu yang normal, serta sirkulasi udara yang baik. Sebelum proses inokulasi sebaiknya harus melakukan metode di bawah ini dengan baik yaitu.
- Melakukan penyemrotan tangan dengan alkohol 70 %
- Memanaskan kawat besi dengan baik, lalu dinginkan dengan cara mengangin-anginkan atau lainnya.
- Menyemrot media tanam dengan alkohol bagian luar agar tidak terjadinya kontaminasi bakteri didalamnya.
- Kemudian lakukan pelepasan tutup botol dan masukan media benih kedalam baglog, dan lakukan pengoyangan cincin bertujuan agar benih dapat menyebar kepermukaan baglog dengan baik.
e. Inkubasi
Inkubasi ini sangat penting dilakukan agar jamur dapat tumbuh dengan baik dan maksimal, inkubasi ini biasanya dilakukan dengan suhu 280-350, dengan kelembapan 80 %, dan menggunakan cahaya lampu TL 60 watt. Hal ini dapat dilakukan selama 4-8 minggu, yang di tandai dengan tumbuhnya anakan jamur berwarna putih didalam baglog tersebut.
Pemeliharaan jamur kuping
Pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan ruangan dengan teratur, menjaga tempat agar tetap steril, menjaga prador yang ada disekitar jamur kuping, dan juga pengendalian hama dan penyakit jamur kuping dengan maksimal.
Pemanenan jamur kuping
Pemanenan jamur kuping ini dapat dilakukan sekitar 3 – 5 minggu setelah tumbuh anakan jamur, dan juga pemanenan ini tergantung dengan pertumbuhan, serta perkembangan jamur. Pemanenan ini dilakukan dengan cara memetiknya langsung maupun menggunakan alat bantuan gunting untuk memotongnya. Pemanenan jamur kuping ini biasanya dapat dilakukan 5-6 kali panen tergantung dengan banyaknya benih yang di masukan didalam baglog tersebut.