10 Hama dan Penyakit Sapi Perah

Tahukah Anda mengenai Hama dan Penyakit Sapi Perah? Hama dan penyakit yang sering menyerang sapi perah sebenarya sangat banyak dan juga beragam yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protoza dan juga hewan parasit.

Hama dan penyakit sapi perah ini merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi para peternak, karena dapat mempengaruhi produksitivias susu yang dihasilkan.

Hal tersebutlah sangat ditakuti para peternak, karena dapat menurukan produktivitas usus dan bahkan mengakibatkan kematian pada ternak sapi perah.

Pengendalian hama dan penyaki ini harus segera di tangani secara mekanik agar tidak terjadi hal – hal yang diinginkan dalam beternak sapi perah tersebut.

Ada beberapa macam dan jenis penyakit yang sering menyerang sapi perah yang dapat mempengaruhi produktivas yang dihasilkan yaitu sebagai berikut ini.

Hama dan penyakit sapi perah

1. Masitis

Penyebab : kuman, zat kimia, dan cara penangganan tidak tepat

Gejala : radang ambing, terjadi pembengkakan dan juga tidak terjadi pembengkakan, susu akan mengumpal, dan juga penurunan produksi susu.

Pencegahan : menjaga lingkungan agar tetap bersih, dan juga penyetrilan kandang.

Pengobatan : dengan menyuntikan secara intrammamary obat – obat antibiotik yaitu penicilin, sterptomicin, dan terramicin sesuai dengan dosisnya.

Cara Budidaya Ayam Petelur

2. Tuberkolosis ( TBC )

Penyebab : Mycobacterium sp. ( Mybakterium tuberculosis )

Gejala : ternak terlihat kurus, pernafasan akan terganggu, bulu akan kering, dan juga paru – paru akan terserang kuman TBC.

Pencegahan : melakukan pemisahan di kandang lainnya, menjaga kandang dengan maksimal dan juga melakukan sanitasi.

Pengobatan : penyuntikan vaksinasi dan juga antibiotik.

3. Brucellosus ( Keguguran )

Penyebab : Brucella abortus

Gejala : lahir terlalu cepat mengakibatkan kematian, menyerang pada ternak bunting berumur lima bulan, dan juga menyerang pada bagian ambing,serta plasenta. Sedangkan pada ternak jantan menyerang pada bagian testis.

Pencegahan : memotong bagian ternak yang terserang, dan melakukan pemeriksaan uji brocullosis.

Pengobatan : melakukan vaksinasi pada umur 4-8 bulan menggunakan vaksin B.abortus S19.

4. Antrak ( Radang limpa )

Penyebab : Bacillus anthacis

Gejala : demam akut, keluar darah dari hidung, mulut dan juga telinga serta juga akan terjadi pembengkakan pada organ tertentu.

Pencegahan : menjaga kandang tetap bersih, dan juga melakukan penyuntikan vaksinasi sesuai dengan petunjuk.

Pengobatan : belum ada

Hama dan Penyakit Ayam Petelur

5. Penyakit mulut dan kuku ( PMK )

Penyebab : FMD Virus

Gejala : luka pada mulut dalam dan luar, celah kuku rusak dan membengkak, nafsu makan menurun, demam tinggi, dan banyak mengeluarkan air liur di mulut.

Pencegahan : memisahkan ternak dari yang lainnya, dan melakukan pemotongan atau penjualan.

Pengobatan : hanya bisa dengan melakukan penyuntikan vaksinasi saja.

6. Cacar sapi ( variola )

Penyebab : Virus cacar

Gejala : tampak kemerahan bulat di bagian puting dan ambing, serta membentuk gelembung-gelumbung

Pencegahan : melakukan sanitasi kandang dengan teratur

Pengobatan : diberikan tingtura yodium atau salep sulfa

7. Ringworm

Penyebab : jamur Trychophyton verrucosum

Gejala : kulit tebal, bulat berwarn abu – abu, tidak memiliki bulu, terdapat pada leher dan kepala, serta di sekeliling mata dan telinga.

Pencegahan : membersihkan kandang dengan desinfeksi lisol.

Pengobatan : melakukan pengolesan tingtur yodium atau yodium sulfur, sesuai dengan petunjuk dan dosis.

8. Diare ganas sapi ( mucusal disease )

Penyebab : Bovine virus diarrhea

Gejala : menyerang pedet umur dua tahun, kehilangan bobot badan, depresi, dan air liur akan menetes di mulut.

Pencegahan : memberikan pakan yang berkualitas dan streril, serta menjaga kandang tetap bersih.

Pengobatan : pemberian obat diare dengan dosis tinggi, dan juga pemberian pakan banyak mengandung serat kasar dan halus.

10. Milk fever

Penyebab : kekurangan zat kapur didalam darah ( hypocalema = calcium >1.4 mmol/L )

Gejala : sapi bergerak goyang kekiri dan kekanan, dan juga akan bersifat agresif.

Pencegahan : pemberian pakan memiliki kandungan vitamin D, kadar kalium dan fosphos.

Pengobatan : penyuntikan borogluconas 250-500 ml.

11. Ketosis ( Acetonemia )

Penyebab : adanya gangguan metabolisme, penyebab utama belum di tentukan.

Gejala : nafsu makan berkurang, penuruna bobot badan, kelihatan lesu dan kusam, serta kelumpuhan.

Pencegahan dan pengobatan : pemberian pakan konsentrat melebihi kebutuhannya dan juga memberikan larutan garam didalam minum dan pakan secukupnya.

12. Kembung ( Timpani )

Penyebab : gas yang tertahan didalam perut dan tidak dapat dikeluarkan.

Gejala : perut sapi akan membesar dibagian samping, pernafasan cepat dan sapi akan gelisah.

Pencegahan : menjaga kandang agar tetap kering dari hujan atau bekas pakan dan minumnya.

Pengobatan : memberikan minyak anggin, dan juga melakukan pencekokan pada mulutnya dengan jamu tradisional pengeluaran gas ( kembung ).

Baca juga : Cara Budidaya Ayam Broiler

2 Comments

Add a Comment
  1. terimakasih, telah mendapatkan sesuatu yang baru dan salut atas keorisinilan artikel ini semoga bermanfaat, agar hidup ini lebih berguna dan bermanfaat bagi sesama

    1. Terima kasih gan. kunjungi artikel kami yang lainnya di fredikurniawan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *