Karakteristik, Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan Paku

Karakteristik, Klasifikasi dan Peranan Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku ( Pteridophyta ) merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan spora dan juga memiliki susunan daun yang membentuk paku – pakuan di bagian pangkal pucuk, namun tidak memiliki bulu – bulu halus. Selain itu, tumbuhan ini juga memiliki dua bentuk daun yaitu trofil dan saprofil yang memiliki fungsi masing – masing berbeda mulai dari membantunya proses fotosintesis dan juga menghasilkan spora dengan baik.

1

Secara umumnya, tumbuhan paku ini juga dapat dimemperbanyak dirinya dengan cara aseksesual ( tidak kawin ) dan seksual ( kawin ) melalui penyerbukan yang dibantu dengan hewan dan juga lingkungan atau alam. Secara sistematisntya tumbuhan paku ini dapat dibedakan berdasarkan karakteristik, klasifikasi, morfologi dan juga peranannya yaitu sebagai berikut.

Karakteristik tumbuhan paku

Karakteristik atau ciri- ciri tumbuhan paku dapat di lakukan sebagai berikut ini :

  • Tumbuhan ini memiliki kormus dan berspora
  • Susunan daunya membentuk hampir menyerupai sayap
  • Daun muda membentuk gulungan atau melingkar pada bagian ujung pangkal
  • Daun memiliki warna hijau muda hingga berwarna hijau tua
  • Tumbuhan ini memperlihatkan pergiliran keturanan dengan jelas
  • Dan juga tumbuh tumpang sari atau pun menempel di tanaman lainnya

Morfologi tumbuhan paku

Tumbuhan ini sering di sebut sebagai tumbuhan kormus karena hampir menyerupai tumbuhan tinggi lainnya, hal ini dapat dilihat berdasarkan bentuknya yaitu antara lain :

  • Memiliki batang bercabang – cabang, dan juga berkayu mencapai 2 meter bahkan lebih.
  • Memiliki urat – urat kasar daut, dan juga tidak berdaun, namun ada juga yang hampir menyerupai sisik.
  • Rhizoid sudah membentuk akar sebenarnya
  • Sudah memiliki pembulu xylem dan floem dengan sifat dan tipe radial atau konsentris.
  • Bentuk daun terdiri dari 3 macam yaitu trofofil ( daun untuk berfotosintesis ), sporofil ( daun penghasil spora ) dan trofosporofil ( daun satu tangkai penghasil spora ).

Reproduksi tumbuhan paku

Tumbuhan paku ini dapat di perbanyak dengan cepat melalui dua macam generasi yaitu sebagai berikut :

  • Generasi aseksual ini dibedakan atas daun, akar dan batang yang sering disebt generasi diploid.
  • Generasi seksual ini berasal dari sprofit, sehingga gametofit ini bersifat haploid. Gametofit ini akan membentuk gamet jantan dan betina sehingga sering disebut generasi haploid.

Klasifikasi tumbuhan paku

Tumbuhan paku ini dapat di bedakan beberapa kelas berdasarkan tingkatannya yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Psilotiinae

kelas ini sering disebut sebagai paku telanjang, hal ini disebabkan karena tumbuhan paku ini masih termasuk dan tergolong tidak memiliki daun sama sekali ( primitif ). Selain itu, tumbuhan jenis ini juga hampir sudah punah dan juga hanya jenis ini yang memiliki sporaganium yang akan dibentuk melalui ketiak buku-buku daun. Contoh Psilotum

b. Kelas Lycopodiinae

kelas ini tidak sama dengan yang diatas, kelas ini memiliki daun yang memiliki rambut dan bersisik serta juga memiliki daun yang besar. Selain itu, batang tumbuhan paku ini membentuk seperti kawat sehingga banyak yang menyebutkan tumbuhan paku ini adalah paku kawat. Sporangium pada jenis tumbuhan paku ini tersusun dalam srobilus dan di bentuk di bagian ujung cabang. Contohnya tumbuhan paku jenis segenella dan lycopodium.

c. kelas Equistiinae

kelas ini termasuk jenis tumbuhan yang memiliki tangkai, daun bersisik, dan juga tranparan yang tersusun dalam satu lingkaran. Selain itu, batang tumbuhan ini berongga dan juga berbuku – buku serta beruas – ruas. Sporangium jenis tumbuhan paku ini tersusun dalam satu stobilus yang mempunyai hampir sama seperti ekor kuda, yang memiliki 4 buah elater. Contohnya : Equisetum.

d. Kelas Filiciinae

kelas ini serig disebut sebagai tumbuhan paku sejati, yang memiliki daun besar dan juga memiliki menyirip. Tumbuhan paku ini sangat berbeda dengan tumbuhan paku yang suda dijelaskan diatas, karena jenis tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dia air dan juga di daratan. Selain itu, sporangium jenis ini terbentuk dalam sorus, dan sporokarpium, serta bagian lainnya jenis tumbuhan ini memiliki daun muda yang mengulung atau melipat kedalam yang tampak pada ujung permukaan daun. Contohnya :  Nephrolepis dan Dryopteris.

Peranan tumbuhan paku

  • Sebagai tanaman hias yaitu seperti Adiantum, Platycerum, aspelenium, Nephrolepis dan lainnya
  • Sebagai bahan obat – obatan yaitu seperti Equisetum ( paku ekor kuda ) , Cylophorus obat pusing dan obat luar ), dan Dryopteris ( obat cacing pita ).
  • Bahan sayuran yaitu seperti Marsila ( semanggi ), Pteridium aquilinium ( paku garuda dan lainnya
  • Kesuburan tanah yaitu seperti Azolla pinnata, mampu bergabung dengan alga biru sehingga dapat membantu mengikat nitrogen dari udara
  • Gulma pertanian yaitu seperti salvinia natans ( penganggu tanaman padi )
Sumber data : Adi Yudianto, M.Pd, Drs. Suroso 1992 – 2007.

Baca juga :  Klasifikasi dan Morfologi Kaktus ( Cactaceae )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *