Klasifikasi dan Morfologi Ikan Pari ( Dasyatis sp )

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Pari ( Dasyatis sp ) – Ikan pare atau pari merupakan sejenis ikan yang banyak dikenali dan dijumpai diseluruh dunia, ikan pari ini masih dalam satu famili dengan jenis ikan jerung tetapi tidak memiliki persamaan dengan ikan tersebut. Selain itu, ikan ini termasuk kedalam sub kelas Elasmobranchii yaitu ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor seperti cambuk.

1

Menurut Anonim, 2008 ikan pare ini dapat diklasifikasikan dan taksonomi berdasarkan kedudukannya yaitu sebagai berikut :

Klasifikasi ikan pare

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Chondrischtyes

Sub Kelas : Elasmobranchii

Famili : Dasyitidae

Spesies : Dasyatis sp.

Beberapa jenis dari genus dan spesies dari ikan pari ini terutamanya : D. Amerivana, D. Imbricatus, D. Lata, dan lainnya.

Morfologi Ikan Pare

Ikan pari ini memiliki betuk tubuh melebar ( depressed ) dan gepeng, selain itu memiliki satu pasang sirip dada yang menyatu dan melebar dengan bagian sisi kanan kelapanya. Sehingga, akan tampak atas dan bawah ikan ini lebih terlihat bulat maupun oval.

Ikan ini memiliki bagian – bagian juga seperti ikan lainnya salah satu insang, mulut, anus dan juga klasper yang terletak pada bagian ventrak pada kelapanya. Bagian ekor pada ikan pare ini dilengkapi dengan duri penyengat yang mengandung racun untuk perlindungan dari ikan ini. Ikan ini juga memiliki mata yang terletak menyamping, dan berbentuk hampir seperti hewan darat.

Selain itu, ikan ini juga memiliki ukuran dan bobot badan dewasa sangat bervariasi tergantung dengan spesies dan varietesnya. Namun, pada umumnya ikan pari kecil memiliki panjang mencapai 10 cm dan lebar mencapai 5 cm. Perlu diketahui, bahwa ikan ini dapat mencapai panjang 700 cm , lebar 610 cm dan berat mencapai 1-3 ton berdasarkan penemuan dari Bond, 1979.

Baca juga :

Pakan dan kebiasaan ikan pari

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Devadoss, 1983 berdasarkan sebuah analisanya dapat diketahui bahwa ikan pari mengkonsumsi krustea mencapai 64,8 %, pollichaeta mencapai 33,5 %, gastropoda dan bivalvia menca[ai 0,3 %, serta larva ikan muda dan kecil mencapai 14 %.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *