Panduan Dasar Budidaya Cabai Rawit

Panduan Dasar Budidaya Cabai Rawit –  Cabe ( Capsinum Anmun Varlongum ) Merupakan salah satu komoditas hortikultur yang memiliki nilai yang paling penting di indonesia. Cabe Juga merupakan tanaman famili terong-terongan yang berasal dari benua Amerika dan menyebar luas ke berbagai benua .

b

Tanaman cabe banyak variasi dan ragam pertumbuhan dan bentuk buahnya. Di perkiraan ada 20 spesies yang hidup di benua lain.

Tanaman cabe memanglah tidak asing lagi karena sebagian besar banyak yang menggunakannya untuk keperluan bumbu masakan, makanan dan obat-obatan atau jamu. Oleh karena itu, cabe sangat penting bagi kehidupan untuk berbagai keperluan.

Beberapa jenis cabe rawit yan sering dibudidayakan di indonesia adalah sebagai berikut.

1.Cabe Kecil atau Cabe jemprit

Memiliki buah kecil dan pendek, namun memiliki rasa pedas dibandingkan dengan cabe yang lainnya.

2.Cabe putih atau cabe domba

Memiliki buah lebih besar dibandingkan dengan jenis cabe rawit lainnya dan memiliki rasa yang tidak enak.

3.Cabe celipik

Memiliki buah yang besar di bandingkan dengan kedua cabe di atas dan memiliki rasa pedas yang hampir sama dengan cabe jemprit.

b

Syarat tumbuh cabe rawit

Untuk menghasilkan cabe rawit yang berkualitas harus memenuhi syarat tumbuh. Diantara:

  • Memiliki tanah gembur, subur atau mengandung zat organik, aliran air baik dan banyak mengandung humus.
  • Penanaman bisa dilakukan di dataran rendah dan dataran tinggi.
  • Penanaman dilakukan dengan iklim yang baik.
  • Suhu penanaman berkisar 25-31 0C

Cara Budidaya Tanaman cabe rawit

Pembudidaya yang baik adalah dambaan bagi para petani. Untuk mencapai tersebut harus melakukan kegiatan pengelolahan tanah, persemaian, penyemaian, penanaman, pemeliharaan dan pengendalian penyakit yang dilakukan dengan baik.

Pengelolahan tanah

Pengelolahan ini dilakukan dengan cara membajak atau mencangkul sedalam 25-30 cm, hingga tanah gembur dan subur. Kemudian biarkan selama 7-14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.

Kemudian pembuatan bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm dan jarak bedengan 30-45 cm, dengan mengarah ke utara selatan. Pengelolahan bedengan ini dilakukan dengan pemberian pupuk kandang yang baik seperti tidak berbau, tidak panas dan sudah matang.

b

Untuk jarak tanam cabe rawit diantaranya 50 x 100 cm atau 60 x 70 cm. Dalam pembuatan jarak tanaman cabe rawit dilakukan dengan cara:

  • Memasang tali kenca sejajar sepanjang bedengan, dengan panjang 10 cm.
  • Mengukur jarak sesuai dengan keinginan.
  • Membuat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman. Kemudian beri pupuk organik dan anorganik untuk meningkatkan kesuburan tanah

Persemaian

Persemaian adalah hal yang sangat penting dalam bubudaya cabe rawit. Bertujuan untuk menghasilkan bibit tanaman yang berkualitas. Berikut tahapan persemaian dengan baik diantaranya:

a.Membuat bedengan persemaian

Pembuatan bedengan persemaian membutuhkan lebar 1-1,2 meter, panjang 3-5 meter dan memiliki ketinggian bedengan 15-20 cm.

b.Penyemaian bibit

Penyemaian bibit per hektarnya membutuhkan bibit 300-500 benih. Sebelum melakukan penebaran benih, lahan harus sudah disiram dengan merata. Persemaian ini dapat dilakukan dengan cara:

b

  • Semai bebas atau di tabur merata
  • Semai satu atau lebih dalam barisan
  • Semai bergerombol atau kelompok

Penanaman

Penanaman dilakukan setelah cabe rawit berumur 1 bulan lalu siap tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore dan pagi hari. Penanaman dapat dilakukan dengan cara: Memilih bibit yang sudah siap tanam, lalu menyiram bibit yang akan ditanam kemudian lepaskan bumbung atau pelastik  dari bibit dan masukan bibit kedalam lubang yang sudah disiapkan.

Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman dapat dilakukan dengan penyiraman, penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.

Penyiraman bibit dilakukan 2 kali dalam satu hari atau di sesuaikan dengan kondisi tanah. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman cabe dengan cara mencabut atau mencungkilnya dengan kayu atau pisau.

Pemupukan cabe rawit ini dilakukan setelah penanaman sudah berlangsung selama 2-3 minggu. Pupuk diberikan pada tanaman cabe berupa pupuk  Urea 200 kg per hektar, TSP 200 kg per hektar dan KCL 150 kg Per hektar.

Sedangkan pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe sesuai dengan kondisi serangan hama dan penyakit. Biasanya hama yang sering menyerang adalah tunggau, kutu daun, dan thrip. Pengendalian ini dilakukan dengan cara mencabut tanaman cabe atau menyemprotnya dengan herbisida atau mengumpulkanya lalu di bakar.

Pemanenan

Pemanenan cabe rawit sangat berbeda dengan pemanenan cabe lainnya. Pemanenan cabe rawit sekitar 2-3 tahun, tetapi produksi lebih tinggi di bandingkan dengan tanaman cabe besar. Pemanenan ini dilakukan selama 4 -7 hari tergantung situasi harga pasaran.

Referensi

1. https://bongks.files.wordpress.com/2012/09/budidaya-cabe-unggul-hibrida-lokal

2. http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20Tanaman%20%20Cabe.

3. http://distanak.kalteng.go.id/asset/file/sop_cabe_rawit_kalteng_2014.

 

2 Comments

Add a Comment
  1. Snagat bagus dan membatu petani dalam cara menanam cabe rawit… Maksih tutornya

    1. iya gan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *