Panduan Praktis Budidaya Mengkudu

Panduan Praktis Budidaya Mengkudu – Mengkudu merupakan tanaman yang berasal dari indonesia. Tanaman mengkudu ini memiliki 4 jenis yang sering di tanam dan di budidayakan di indonesia berupa M. Citrifolia, M. Latifolia, M. Bracteata, Dan M. tinctoria.

ers

Keempat tanaman ini memanglah yang lebih banyak di tanami di indonesi adalah M.citrfolia karena produksi yang di hasilkan tanaman ini lebih banyak di bandingkan dengan ketiga tanaman mengkudu ini. Tanaman ini sering kita jumpai di sekitar kampung dan bahkan tanaman ini juga sangat banyak di budidayakan di daerah-daerah lainnya. Nilai jual tanaman ini sangat tinggi di karenakan kandungan dalam buah mengkudu sangat berguna untuk kesehatan dan kecantikan. Lihat selengkapnya manfaat buah mengkudu.

Syarat tumbuh

Tanaman mengukudu tidak memiliki persayaratan, karena tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang pada tanah kering dan tanah basah ia mampu menghasilkan produksi. Namun agar tanaman ini tumbuh maksimal tanah sebaiknya harus subur, gembur dan memiliki unsur hara baik. Memiliki pH 6-7, ketinggian tanam 0-1,3000 m dpl , dan memiliki curah hujan yang baik berkisar 700-2,400 mm/tahun.

Persiapan lahan tanam

Persiapan lahan ini sangat di perlukan sebelum di tanami. Dengan membersihkan tanah dari gulma, semak, sisa akar, tanaman keras, tanggul dan bebatuan yang menganggu pertumbuah  tanaman mengkudu. Kemudian tanah sebaiknya dilakukan pembajakan dengan cara di cangkul dan memberikan pupuk kompos dan pupuk buatan. Diamkan beberapa minggu agar tercampur. Setelah itu membuat jarak tanam berukuran 3 x 3 m atau 3  x 4 m dan lubang tanam 30 x 30 x 30 cm dan pemberian pupuk kompos kembali ke dalam lubang.

Ciri bibit unggul mengkudu

Tanaman ini di perbanyak dengan mengunakan biji. Untuk mendapatkan biji yang berkualitas, buah harus berasal dari pohon indukan yang berkualitas, sehat dan pertumbuhan normal. Minimal pohon sudah berumur 10 tahun.

Pemilihan biji yang baik di tandai dengan berwarna putih kekuningan merata, kondisi biji sudah cukup tuan, berwarna cokelat tua dan berdaya kecambah tinggi 10-90 %.

Persemaian bibit

Dalam persemaian bibit sebaiknya langsung di tanam dalam bedengan atau polibag dan melakukan penyiraman setiap harinya. Pembuatan bedengan ini sama dengan pengelolahan tanah yang sudah dijelaskan tadi di atas tinggal lakukan penanaman saja. Penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan penyiraman juga dilakukan setiap hari untuk mempercepat pertumbuhan tanaman mengkudu.

hal ini dilakukan selama 4-5 bulan sampai tanaman mengkudu memiliki akar dan daun yang baik. Selanjutnya bisa anda lakukan pencabutan atau pemindahan lahan yang anda inginkan. Dan jangan sampai pertumbuhan mengkudu ini besar yang akan menyulitkan pemindahan tanaman.

Pemiliharan mengkudu

Pemelihatan mengkudu dapat dilakukan 5 cara yaitu penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pemupukan. Penyiraman pada tanaman ini 2 kali dalam satu hari bertujuan agar tanah tidak mudah kering. Penyulaman adalah pergantian tanaman mati dengan tanaman yang baru. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma dan tanaman yang mengangu tanaman mengkudu. Sedangkan pemupukan mengkudu dilakukan sejak awal 3 bulan dan diulangi setiap 6 bulan. Pupuk yang digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan per pohon 1: 1.

Namun yang terakhir adalah pemanglasan yang dilakukan dengan cara pemotongan dengan bantuan alat pemotong daun atau batang bertujuan untuk menghindari hama dan penyakit yang menyerang.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada tanaman ini adalah ulat daun dan kutu putih. Pengendalian hama dan penyakit ini dengan cara mengunakan pestisida organik dan pemangkasan terhadap bagian yang terserang.

Panen dan Pasca Panen

Pemanenan dilakukan pada umur 3-4 bulan setelah penanaman. Pemanenan ini dilakukan dengan cara pemetikan dan pemanjatan secara langsung. Hal ini bertujaun agar produksi tanaman mengkudu setiap tahunnya meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *