Panduan Umum Budidaya Melinjo

Panduan Umum Budidaya Melinjo – Melinjo ( Gnetum gnum ) adalah salah satu tanaman yang sangat populer di indonesia. Buah melinjo ini biasanya di gunakan berbagai olahan masakan seperti emping dan masakan campuran lainnya.

r

Tanaman melinjo sangat mudah dibudidayakan karena tidak membutuhkan persyaratan tempat tumbuh yang khusus terutama berkaitan dengan kualitas tanah.  Tanaman ini dapat tumbuh dengan tidak baik sehingga di gunakan sebagai tanaman penghijauan.

Pemilihan Lokasi Penanaman

a.Iklim

  • Tanaman melinjo tumbuh baik di berbagai jenis tanah, baik maupun tidak baik.
  • Curah hujan yang baik untuk tanaman melinjo adalah 2500-3000 per tahun.
  • Melinjo dapat tumbuh dengan ketinggian 1200 m diatas permukaan laut. Namun produksi yang baik dengan ketinggian 400 m diatas permukaan laut.

b.Media tanah

  • Melinjoh tidak membutuhkan tanah yang cukup baik , karena tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang dengan baik.

Cara Budidaya Tanaman Melinjo

a.Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman ini bisa dilakukan secara vegetatif dan generatif. Namun perlu diperhatikan bahwa biji melinjo sangat sulit di kecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif sangat di perlukan tanaman ini.

b.Persiapan media tanam

Persiapan media ini dengan membersihkan rerumputan, dibajak, di cangkul dan batang kayu di kumpulkan, persiapan media tanam sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan.

Pembuatan lobang tanam untuk melinjog disiapkan 3-4 minggu sebelum penanamaan berlangsung. Untuk leubang galian tanam berukuran 60 x 60 x 75 cm, kemudian pemberian pupuk tanaman setelah pembuatan lubang dengan pupuk kandanf 10 kg/ lubang tanam.

c.Penanaman melinjo

Penanaman dilakukan saat awal musim hujan, bibit yang akan di tanam di lepas terlebih dahulu polibag. Kemudian letakan akar cabang ke bagian lubang tanam dengan baik, dan jangan sampai akar rusak. bertujuan agar tanaman tidak layu dan mengalami kematian. Tanaman di beri penyangga dari bambu agar tetap tegak.

Perawatan tanaman melinjo

a.Penyiraman

penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah tanam, selebihnya cukup sehari sekali. Dengan penyiraman berlangsung untuk menjaga kelembapan tanah agar tanaman tetap subur dan sehat. Hindari penyiraman berlebihan pada tanaman yang akan membuat kelayuan dan kematian pada tanaman, sebaiknya dilakukan sewajarnya.

b.Pemberian pupuk

Pemberian pupuk pada tanaman ini mengunakan pupuk kandang maupun pupuk buatan. Pemberian ini dilakukan 2 tahun sekali. Pemupukan ini dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang di gali sedalam 10-15 cm melingkar atau dengan menaburkan di sekitar tanaman melinjo.

1

c.Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman penganggu, rerumputan liar dan tanaman merambat di sekitar tanaman melinjo. Penyiangan ini dilakukan setiap hari, sebaiknya saat melakukan penyiangan dilakukan dahulu pengemburan tanah di sekeliling tanaman.

d.Penyulaman

Penyulaman dilakukan saat ada bibit yang mati di dalam lahan, kemudian di ganti dengan bibit yang baru. Penyulaman ini segera dilakukan agar pertumbuhan tanaman serentak dengan tanaman lainnya.

e.Pemangkasan

Pemangkasan ini dilakukan saat tanaman sudah memiliki ketinggian yang tinggi. Hal ini bertujuan agar di waktu pemanenan sangat mudah di ambil. Selain itu, pemangkasan juga dapat mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Gejala serangan hama dan penyakit memanglah sangat menganggu tanaman. Berdasarkan serangan ini akan dapat menurunkan produksi tanaman melinjo. Gejala hama dan penyakit akan tampak setelah menyerang tanaman yang baru diketahui penyakit dan cara penangulangginya. Berikut gajala yang sering menyerang tanaman melinjo:

  • Permukaan daun berbintik kuning. Disebabkan oleh serangan kutu Leoindasaphes sp, Ischuapsis dan Pseudocaspis sp yang menghisap cairan daun. Pengendalian mengunakan penyemprotan insektisida berbahan aktif, seperti Perfekthion 100 UCV.
  • Permukaan daun berbintik merah kecokltan atau putih. Disebabkan oleh serangan tungau merah. Pengendalian menggunakan penyemprotan akarasida, seperti Agrothion.
  • Daun layu berwarna kuning dan kemerah-merahan. Disebabkan oleh Layu pembulu bakteri. Pengendalian menggunakan pastisida.
  • Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun berwarna kuning. Disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendalian menggunakan pestisida.
  • Daun bercak coklat dengan pola bervariasi. Di sebabkan oleh cendawan Gloesporium sp. Pengendalian menggunakan Penyemrotan fungisida seperti Dithane-M-45 WP.
  • Dauan bercak bulat degan warna kuning di sekeliling permukaan daun bawah. Di sebabkan oleh Colletotrichum sp. Pengendalian menggunakan penyemprotan fungisida Delsene M X 200.

Panen dan Pasca Panen

Pemanenan tanaman melinjo dapat di panen setelah berumur 5-6 tahun. Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Pemanenan ini dilakukan dengan cara memanjat atau menggunakan galah atau tangga. Setelah di panjat lalu lakukan pemetikan buah dan di kumpulkan ke wadah buah tua dan wadah buah mudah.

Referensi

  1. Coronel, RE. 1983. Promising Fruits of the Philippines. Uneversity of the Philippines at Los Banos College of Agriculture. Laguna. Philippines. P. 621
  2. Samson, Ja. 19986. Tropical Fruit, second edition. Longman Scientifical & Technical Inc. New Yrk. USA p. 336.
  3. Yaacob, O and Subhadrabandhu, S. 1995. The Production of Economic Fruits in South-east Asia. Oxford University Press. Kuala Lumpur. Malaysia. p. 419
  4. Verheij, EWM and Coronel, RE (editors). 1992. Plant Resources of South-East Asia, No 2, Edible Fruits and Nuts. PROSEA, Bogor, Indonesia. p. 452.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *