Problematika Ketersediaan Pakan Ruminansia

Problematika Ketersediaan Pakan Ruminansia –  Pakan adalah sebuah komponen yang terbesar dalam suatu produksi usaha peternaka, sekitar 70%-90% dari biaya produksi. Efesiensi suatu usaha peternakan juga sangat tergantung dari penggunaan pakan.

Ketersediaan pakan hijauan pakan di Indonesia adalah tema utama pembatas pembibitan ternak ruminansia, karena pakan hijauan merupakan bahan utama untuk usaha pembibitan maupun pembesaran suatu ternak.

Sistem produksi tidak dilakukan secara khusus dalam suatu kawasan luas, sehingga para peternak selalau memiliki masalah dengan penyediaan pakan. Hal yang menyebabkan menjadi masalah penyediaan pakan adalah informasi bahan baku tidak simetriss antara peternak dengan penyedia. Hal ini menyebabkan harga dan tataniaga tidak efesien, karena peternak tidak mendapatkan bahan baku dalam ketersediaan pakan dari sumbernya.

Baca: 10 Limbah Yang Dapat dimanfaatkan Sebagai Bahan Pakan Ruminansia

Berikut problematika ketersediaan pakan ruminansia yang sering kerap terjadi di kalangan masyarakat:

1. Keterbatasan benih dan bibit

Masalah pertama yang harus di pecahkan adalah sulitnya memproleh benih atau bibit tanaman pakan unggul yang memiliki tingkat produktivitas tinggi dengan daya adaptasi terhadap lingkungan baik untuk skala perkembangan besar.

2. Kinerja bisnis hijauan pakan rendah

Masalah kedua yang harus dipecahkan adalah masih rendahhnya dinamika bisnis hijauan, karena disebabkan:

  • Sifat produksi pakan hijauan yang fluktuatif
  • Sifat fisik hijauan balk (amba)
  • Masih belum mapannya pasar hijauan pakan

3. Kelemahan mekanisasi bidang peternakan

Masalah ketiga yang masih terkait adalah lemahnya sistem mekanisasi pertanian di Indonesia, sehingga pengelolahan lahan, nmobilitas biomas, pengaetan dan ditributsi biomas sumber pakan dilakukan secara manual sepanjang tahun dalam skal kecil-kecilan.

4. SDM (Sumber Daya Manussia) pakan Nasional belum tertata

Masalah keempat yang masih terkait adalah SDM pakan di Indonesia belum tertata, baik secara pengawasan, pengontrolan, tenaga ahli industri dan lain-lain belum dapat mencapai sesuai target. Khususnya untuk menjalankan program-program industri pakan di masyarakat.

5. Pergeseran fungsi lahan pengembalaan

Masalah terakhir yang cukup sulit untuk dipecahkan adalah keterbatasan fungsi lahan yang semakin lama – sekamin menipis dalam penggunaan bahan pakan hijauan ternak ruminansia. Kebanyakan lahan digunakan untuk tanaman yang lebih memiliki ekonomis yang cukup tinggi dibandingkan dengan menanam pakan hijauan ternak.

Baca Juga:

Demikianlah informasi tentang Problematika Ketersediaan Pakan Ruminansia. Semoga berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *