Teknik Pengapuran Lahan Kering dan Masam Untuk Budidaya Kedelai

Teknik Pengapuran Lahan Kering Dan Masam Untuk Budidaya Kedelai Tanaman kedelai menjadi komoditas pasar yang menguntungkan, mengingat banyaknya permintaan untuk kacang kedelai sebagai bahan utama industri rumahan tempe dan tahu. Di samping itu, kedelai juga memiliki nutrisi yang tinggi untuk konsumsi sehari-hari seperti susu kedelai di setiap rumah tangga.

1

Untuk mendapatkan hasil tanaman kedelai yang berkualitas, kedelai harus ditanam di lahan kering dengan kondisi masam, yaitu pH tanah sekitar 6,0 sampai 6,5. Jika tidak, maka tanaman kedelai berpotensi menjadi kerdil dan tumbuh tidak maksimal, misalnya mudah terserang penyakit.

Baca:  3 Metode Cara Membuat Bibit Pisang Berkualitas

Mengkondisikan lahan pertanian kedelai agar mencapai ph di atas 6,0, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah teknik pengapuran. Kapur yang dipakai umumnya kapur dolomite atau kapur kalsit.

Melakukan teknik pengapuran pada lahan pertanian ini bermanfaat cukup banyak, di antaranya:

  • Bisa meningkatkan keseimbangan pH tanah sehingga bisa ditanam jenis varietas yang ingin dibudidayakan
  • Mengendalikan kadar racun yang bisa merusak tanaman seperti kandungan aluminium dalam tanah
  • Meningkatkan unsur hara seperti Mangaan dan Kalsium

Berikut ini Teknik Pengapuran Lahan Kering Dan Masam Untuk Budidaya Kedelai:

1. Pemilihan jenis kapur

Kapur yang bisa dipakai seperti kapur kalsit, kapur dolomite, kapur bakar (gamping) atau kapur terhidratasi yaitu batu gampung yang sudah dilarutkan air. Kapur kalsit dan dolomite memiliki harga yang relatif lebih terjangkau. Di samping itu, kapur dolomite juga mampu menjaga keseimbangan pH tanah lebih baik.

2. Formulasi menghitung jumlah bahan kapur

Jumlah bahan kapur yang akan dipakai bisa menggunakan rumus berikut:

BK = ((kejenuhan Al-dd – 0,20) x KTK-efektif) x Y

Keterangan:

BK = kadar bahan kapur yang dibutuhkan per ton/hektar;

Al-dd = level kejenuhan Al-dd dalam persen, contoh 40% ditulis 0,40; sehingga 0,20 adalah 20% (ditulis 0,20), yakni tingkat toleransi tanaman kedelai terhadap kejenuhan Al-dd;

KTK efektif = nilai KTK ( Kapasitas Tukar Kation ) pada nilai pH tanah asli.

Y = nilai 1,65 jika memakai batu kapur kalsit atau 1,51 jika memakai dolomite.

3. Menghitung ukuran butiran batu kapur

Besar dan kecil ukuran batu kapur turut mempercepat reaksi dengan tanah. Sebaiknya, ukuran butiran tidak lebih dari 80-100 mesh. Jika butiran kapur semakin halus, maka akan semakin mudah meresap ke dalam lapisan tanah.

4. Cara teknik pengapuran

Teknik Pengapuran Lahan Kering Dan Masam Untuk Budidaya Kedelai ini bisa dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu minggu sebelum masa tanam kedelai. Batu kapur kemudian ditaburkan dan diolah dengan tanah yang berada pada lapisan atas.

Baca Juga:

Semoga informasi mengenai Teknik Pengapuran Lahan Kering Dan Masam Untuk Budidaya Kedelai yang kami sampaikan bisa bermanfaat. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *