Cara Budidaya Ayam Petelur

Cara Budidaya Ayam Petelur – Ayam petelur merupakan ayam betina yang sudah dewasa dikembangkan dan juga hanyak menghasilkan produksi. Beternak ayam petelur ini sangat mudah dan sederhana, tetapi harus menajemen budidaya yang tepat untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Budidaya ayam petelur ini sudah sangat lama sekali berkembang di Indonesia mulai dari Pulau Jawa dan Sumatra, hingga menyebar keberbagai wilayah lainnya.

1Beternak ayam petelur bagi pemula sangat sederhana dan juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, oleh beberapa orang yang sudah berpengalaman dan juga para ahli dalam pembudidayaan ayam petelur ini. Jika masih dalam pemula untuk mengembangkan bisnis pembudidayaan ini dalam jumlah relatif kecil dan besar, harus mengikuti panduan – panduan berikut cara budidaya ayam petelur.

Jenis ayam petelur

Sebelum membudidayakan sebaiknya lakukan pemilihan jenis petelur yang akan dibudidayakan, yaitu jenis ayam petelur ini dibagi dua tipe sebagai berikut.

  • Tipe ayam petelur ringan : yaitu ayam petelur putih, yang mampu menghasilkan produksi telur 260 butir/tahun. Sensitif terhadap cuaca panas dan juga keributan yang akan menurunkan produktivitas telur.
  • Tipe telur ayam medium : yaitu tipe ayam berwarna coklat dan termasuk dalam famili ayam tipe multiguna yaitu dapat menghasilka daging berkualitas dan telur yang banyak. Harga pada telur ayam ini sanat mahal dibandingkan dengan telur putih, dikarenakan memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Namun, produksi ayam petelur ini sangat sedikit dibandingkan dengan tipe petelur putih.

Persyaratan lokasi kandang

  • Jauh dari pemukiman warga sekitar
  • Mudah di jangkau dengan kendaraan
  • Lokasi menetap atau non-nomaden ( tidak berpindah – pindah )

Bentuk – bentuk kandang

  • Kandang koloni : kandang yang memiliki jumlah yang sanga besar dalam satu kandang yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur
  • Kandang individual ( batere ) : kandang yang memiliki jumlah hanya satu ekor saja, biasanya kandang ini berbentuk persegi. Kandang ini juga banyak digunakan peternakan ayam petelur secara komersial.

Pengendalian Penyakit Ayam Bangkok

Lantai perkandangan

  • Lantai perkandangan biasanya menggunakan litter ( alas lantai ) yang memiliki ketebalas 10 cm, bahan yang digunakan merupakan campuran kulit padi /sekam dengan sedikit kapur dan juga limbah dari kayu ( serbuk kayu). Dengan menggunakan sistem perkendangan ini akan memberikan keuntungan yang dapat memnahan uap air didalam tanah, mudah dibersihkan dan juga terhindar dari serangan hama.
  • Lantai perkandangan dengan menggunakai celah ( renggang ) merupakan kandang yang terbuat dari bambu, kayu, ataupun kaeat kasa. Kandang ini juga memberikan keuntungan kotoran ayam tidak akan dibersihkan kembali, karena kotoran ayam akan berjatuhan kebawah tanah.

Persiapan bibit/ DOC ( Day Old Chicken )

Pilihlah anakan ayam yang berasal dari indukan yang berkualitas dan sehat, memiliki bulu halus dan juga pertumbuhan cepat, tidak dalam keadaan terserang penyakit, mempunyai nafsu makan tinggi, ukuran badan normal, ukuran berat badan normal 35-40 gram dan juga tidak abnormal.

Pemberian Pakan

a. Fase starter ( umur 0-4 minggu )

Kandungan gizi yang dibutuhkan terdiri dari protein 22-24 %, lemak 2,5 %, serat kasar 4 %, kalsium 1 %, Phospos 0,7 – 0,9 5, Me 2800-3500 Kcal. Jumlah pemberian pakan ini harus sesuai dengan umur pada minggu pertama ( umur 1-7 minggu ) yaitu 17 gram/hari/ekor, minggu kedua ( umur 8-14 hari ) 43 gram/hari/ekor, minggu ketiga ( umur 15-21 gram/hari/ekor dan minggu keempat ( 22-29 hari ) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang akan dibutuhkan untuk kebutuhan ayam selama empat minggu adalah 1.520 gram.

b. Fase finsiher ( umur 4-6 minggu )

Kandungan gizi yang dibutuhkan ayam petelur yairu protein 18-21 %, lemak 2,5 %, serat kasar 4,5 %, kalisum 1 %, phospos 0,7-0,9 % dan energi 2900-3400 Kcal. Jumlah pemberian pakan ini harus sesuai dengan ukuran dan jumlah hari mulai dari minggu kelima ( umur 30-36 hari ) 111 gram/hari/ekor, minggu keenam ( umur 37-43 hari ) 129 gram/hari/ekor, minggu ketujuh ( umur 44-50 hari ) 146 gram /hari/ekornya dan minggu kedelapan ( umur 51-57 hari ) 161 gram /hari/ekor. Jadi jumlah yang akan dibutuhkan selama beberapa minggu pada umur 30-57 hari membutuhkan 3.829 gram.

Pemberian minum

Pemberian minum ini pada hari yang pertama sebaiknya menambahkan gula dan obat anti stres kedalam air minum. Banyak yang digunakan yaitu gula 50 gram, dan juga sebaiknya juga membersihkan tempat minum agar tetap steril.

Pencegahan penyakit

Pencegahan penyakit harus diwaspadai dengan cara menjaga kandang tetap bersih, melakukan vaksinisasi dengan teratur, dan melakukan penyuntikan antibiotik untuk memperkuat kekebalan tubuh pada ayam. Serta melakukan pemisahan terhadap ayam yang terserang bertujuan untuk menghindari kontaminasi penyakit yang menular pada ayam petelur.

Pemanenan telur

Pemanenan telur ini bisa dilakukan tiga kali dalam sehari dengan menentukan waktu yang tepat yaitu pada pagi hari jam 10, siang hari 13-14 dan juga sore pada jam 15-16. Sebaiknya telur harus di perhatikan juga agar tidak terjadi kekeliruan antara telur yang berkualitas dan juga abnormal. Telur yang berkualitas memiliki bentuk bulat, oval, dan memiliki warna yang bagus, sedangkan telur abnormal memiliki percangkangan tebal, dan juga memiliki bentuk yang kurang bagus.

Baca juga :Jenis – Jenis Virus Pada Ayam ( Unggas )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *