Cara Budidaya Belut Dengan Terpal

Cara Budidaya Belut Dengan Terpal – Budidaya belut memanglah terdengar sangat mudah dan sederhana. Namun, harus memperhatikan sebuah media kolam yang akan di gunakan sebelum membudidayakan. Kolam yang bisa di gunakan berupa bekas persawahan, kolam semen, kolam tanah liat, drum bekas, dan terpal.

1

Sebelumnya sudah membahas panduan umum budidaya belut dan tetapi kali ini akan mengulas kembali beternak belut dengan media kolam terpal yang akan mempermudahkan peternak. Berikut cara budidaya belut dengan terpal.

Pemilihan Lokasi

Hal pertama yang harus di perhatikan adalah lokasi budidaya belut. Lokasi yang di gunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut ini :

  • Jauh dari polusi lingkungan sekitar.
  • Mudah di jangkau kendaraan.
  • Memiliki pH dan suhu lingkungan baik.
  • Sebaiknya dekat dengan lingkungan peternak.
  • Aliran air lancar dan jauh dari keramaian.

Pemilihan indukan

Pemilihan indukan atau bakal benih sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ternak belut. Perbanyakan budidaya ini sebaiknya menggunakan benih yang sudah di jual, hal ini untuk mempercepat pembudidayaan belut. Benih yang di pilih harus berkualitas dan juga bebas dari hama dan penyakit. Pemilihan benih harus memenuhi kriteria di bawah ini:

  • Memiliki gerakan lincah.
  • Berwarna cerah dan licin di pegang.
  • Tidak memiliki goresan atau luka di bagian tubuh.
  • Bebas hama dan penyakit.
  • Berasal dari indukan berkualitas.
  • Mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.

Pengelolahan media terpal

Pengelolahan media terpal ini membutuhkan perlengkapan berupa terpal dengan ukuran 3 x 4 x 1 meter, batang bambu berukuran 8-10 cm, peralatan lainnya ( tali plastik, paku, penahan dan lainnya ). Untuk membuat kolam terpal dengan baik berikut langkah – langkah membuatnya :

  • Tentukan lokasi yang sudah di tetapkan menjadi kolam. Lalu lakukan pengalian dengan ukuran sesuai dengan ukuran terpal, dengan kedalaman 60-70 cm tergantung pemilik.
  • Kemudian diamkan selama 4-5 hari, sebelum pemasangan terpal.
  • Selanjutnya, ketika sudah 4-5 hari lakukan pemasangan terpal dengan bantuan bambu atau ajir yang di pasang mengeliling kolam tersebut.
  • Lalu lakukan penyisaan kolam, hal ini bertujuan untuk membuang air dan memasuka pipa paralon untuk pemasukan dan pembuangan air.
  • Kemudian isi dengan media tanah liat atau lainnya hingga ketebalan 2-3 cm, lalu isi dengan media air hingga 20-30 dari permukaan kolam.
  • Selanjutnya lakukan penebaran benih belut dengan 24-30 kg, tergantung dengan keluasan kolam yang di buat peternak.

Pemeliharaan belut

Pemeliharaan belut sangat tergolong mudah, tidak harus memberi pakan setiap harinya. Hanya saja, harus memperhatikan media kolam terpal tidak bocor, menyusutnya air di dalam kolam, dan juga melakukan sanitasi di sekitar kolam. Pemberian belut ini bisa dari debok pisang, bekatul, limbah ikan dan juga lainnya. Selain itu, dalam pemeliharaan belut ini harus memberikan nutrisi EMP4 secara teratur untuk mempercepat pertumbuhan belut.

Pemanenan belut

Pemanenan belut dapat di panen 5-6 bulan bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan belut yang di budidayakan. Belut ini dapat di panen dengan mengurangi air yang ada di kolam terpal hingga habis, dan mengurangi lumpur yang ada di dalam kolam terpal, serta melakukan pemegangan langsung di dalam kolam.

Baca juga : Jenis – jenis Kelinci Hias Budidaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *