Cara Pengendalian Penyakit Karat Daun Tanaman Kedelai – Penyakit karat daun merupakan penyakit yang sangat penting pada tanaman kedelai, terutamanya pada pertanaman musim kemarau. Penyakit karat daun ini, umumnya disebabkan oleh Phakopsora pachyrhizi yang dapat menyebabkan tanaman menjadi rusak dan bahkan gagal panen.
Dari beberapa kasus, penyakit ini telah menyebar luas di berbagai sentra produksi kedelai dunia, di Indonesia terutamanya di Sumatra, Bali, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulewesi. Untuk itu, penyakit karat daun ini harus segera diwaspadai dan diantisipasi bagi para petani kedelai.
Penyebab Karat Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi, dengan bentuk spora dalam uredium berkisar 25-50 µm sampai 5-14 µm. Uredospora berbentuk bulat telur, berwarn kuning kemesan sampai coklat muda berdiameter 18-34 µm dengan permukaan bergerigi. Uredospera akan berkembang menjadi teliospora yang dibentuk dalam relia, berbentuk bulat panjang dan berisi 2-7 teliospora, berwarna coklat tua berukuran 15-26 µm sampai 6-12 µm.
Gejala dan Ciri Penyakit Karat Daun Kedelai
Gejala dan ciri penyakit karat daun tanaman kedelai, umumnya adalah:
- Terdapat bintik-bintik kecil, kemudian berubah menjadi bercak berwarna coklat pada bagian bawah daun.
- Terjadi bercak-bercak daun kecil berwarna coklat atau bercak sedikit demi sedikit menjadi coklat tua.
- Bercak disudut, karena dibatasi oleh tulang-tulang daun dekat daun yang terinfeksi.
- Daun akan menjadi kering dan rontok sebelum waktunya.
- Serangan berat menyebabkan polong hampa dan tanaman akan mati.
Cara Pengendalian Penyakit Karat Daun Tanaman Kedelai
- Pemantauan penyakit karat daun dimulai pada saat tanaman berumur 3 minggu.
- Pengendalian dilakukan apabila intensitas serangan mencapai 5%, untuk varietes unggul tahan karat.
- Menanam varietes kedelai yang tahan penyakit karat daun, seperti Cikurai, Tampomas, Merbabu, Raung Dempo, dan Krakatau.
- Perendaman benih dengan larutan fungisida, seperti Benlate T 20.
- Pengendalian dengan Fungisida Nabati, misalny minyak cengkih mengandung bahan aktif eugenol yang akan membantu menghambat perkembangan mikroorganisme penyakit, seperti Fusarium oxyporum pada vanili, serta Phytophthora, Rhizoctonia solani dan Sclerotium rolfsii.
- Pengendalian dengan Fungisida, misalnya penggunaan ekstrak mimba yang dapat menekan pertumbuhan jamur dan dipakai untuk tindakan pereventif tahap awal gejala penyakit.
- Pengendalian secara kimia, umumnya menggunakan larutan fungisida berbahan aktif, misalnya Alto 100 SL.
Baca Juga:
Demikianlah informasi tentang Cara Pengendalian Penyakit Karat Daun Tanaman Kedelai. Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat. Terima kasih.