Yuk kenali ciri ciri dan karakteristik kambing kejobong yang akan kami ulas pada artikel ini. Kambing kejobong sendiri merupakan salah satu jenis kambing lokal yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Meskipun belum ada kepastian perihal asal usul kambing kejobong namun dipercaya kambing ini adalah hasil perkawinan silang antara kambing lokal jawa dengan kambing pendatang yang terjadi di kecamatan Kejobong dan sekitarnya.
Kambing Kejobong cukup digemari oleh masyarakat karena harganya yang terjangkau, untuk bibit berusia satu tahun mempunyai kisaran harga 1,5 juta saja untuk betina, sedangkan untuk jantan berkisar 1,7-2 juta saja.
Untuk lebih lanjut, yuk kenali ciri-ciri dan karakteristik kambing kejobong
Ciri-ciri kambing kejobong
Dilansir dari laman Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, berikut ini ciri-ciri kambing kejobong.
- Dari segi warna kambing kejobong mempunyai warna dominasi hitam namun kadang juga ada yang memiliki corak putih melingkar yang disebut sebagai kendit.
- Ciri-ciri kambing kejobong jika dilihat dari segi bentuk kepala memiliki ukuran kepala yang sedang. Selain itu, kambing kejobong memiliki bentuk kepala yang cenderung lonjong namun tidak melengkung.
- Berbeda dengan kambing PE, bentuk kambing kejobong cenderung lebih pendek dengan panjang kira-kira 15-20 cm sedangkan untuk lebar berkisar 7-10 cm.
- Bentuk tanduk kambing kejobong cenderung miring ke belakang namun kadang ada juga yang berbentuk membengkak.
- Bulu kambing Kejobong cenderung lebih pendek daripada jenis kambing PE
- Untuk kambing Kejobong jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 70-80 cm sedangkan untuk kambing kejobong betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50-70 cm.
- Dari segi siklus beranak, kambing kejobong dapat beranak 3 kali dalam dua tahun.
Karakteristik Kambing Kejobong
Setelah mengetahui ciri-ciri kambing kejobong, yuk kenali juga karakteristik kambing kejobong
1. Harapan hidup Kambing kejobong
Harapan hidup kambing kejobong tergantung sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh peternak. Namun umumnya, kambing kejobong tidak diternakan hingga tua, melainkan harus dipotong saat berusia dewasa.
Untuk peternak kelompok yang memiliki sistem pemeliharaan yang lebih baik, kambing kejobong memiliki angka harapan hidup mencapai 92% sedangkan untuk peternak individu memiliki angka harapan hidup sebesar 76,63%.
2. Bobot sapih
Selain berpengaruh dalam umur kambing, sistem pemeliharaan yang baik juga mempunyai pengaruh terhadap bobot sapih.
Peternak kelompok biasanya sudah memiliki standar manajemen pemeliharaan ternak yang membuat bobot sapih kambing kejobong bisa mencapai 16,141 kg. Sedangkan untuk peternak individu hanya bisa mendapatkan bobot sapih sebesar 14,061 kg.
3.Bobot lahir
Sistem pemeliharaan yang baik juga mempengaruhi bobot lahir dari kambing kejobong. Peternak kelompok memiliki rata-rata berat lahir yang lebih besar daripada peternak individu.
Pemeliharaan yang baik membuat bobot rata-rata dari kambing kejobong bisa mencapai 2,814 kg sedangkan untuk peternak individu hanya mencapai 2,335 kg.
Selisih hampir setengah kilo ini cukup wajar mengingat peternak kelompok memiliki sumber daya yang lebih melimpah.
4. Pola Warna
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kambing kejobong memiliki warna dominan hitam. Namun kambing kejobong juga memiliki palet warna putih dan coklat.
Selain itu ada juga kambing Kejobong dengan warna unggulan yang dinamai dengan kambing kendit yang memiliki belang putih pada bagian perutnya.
5. Ukuran kambing
Ukuran kambing kejobong cenderung lebih besar daripada jenis kambing kacang. Namun ukuran kambing kejobong cenderung lebih kecil daripada tubuh kambing peranakan etawa (PE).
Selain itu, ukuran kambing kejobong juga tak terlepas dari sistem pemeliharaan yang diterapkan oleh peternak. Peternak yang menggunakan standar pemeliharaan kambing membuat ukuran kambing kejobong cenderung lebih besar.
