Ikan Barakuda – Klasifikasi, Morfologi, Habitat dan Cara Merawatnya

Ikan barakuda (Spyraena barracuda) Memiliki nama umum great barracuda sedangkan nama lokal di Indonesia adalah alu-alu atau ikan tete. Ikan alu-alu termasuk dalam ikan pelagis besar yang memiliki di mensi panjang total 90-120 cm dan panjang maksimum hingga 180-200 cm. berat maksimum ikan berkuda yang pernah terukur adalah 48 kg.

Ikan barakuda

Baca: Klasifikasi dan Morfologi Bekicot (Achatina fulica)

Ikan ini banyak di temui di daerah perairan dangkal seperti selat-selat dan teluk-teluk di pantai. Ikan ini hampir di temukan di semua lautan tropis dan subtropis kecuali Samudra Pasifik Timur. penyebarannya banyak di temukan di lepas pantai dan perairan pantai sekitar Karang, Dermaga Oma bangkai kapal tenggelam, gosong pasir dan padang lamun.

Beberapa spesies yang cukup besar seperti barakuda Eropa, barracouta  atau SPET (S. sphyraena)  jadi di temukan di laut Mediterania dan timur Atlantik, barakuda India (S. jello) dan commerson barakuda (S. commersoni), terdapat di lautan India dan Semenanjung Melayu dan Nusantara.

Klasifikasi Ikan Barakuda

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes

Subordo: Scombroidei

Famili: Sphyraenidae

Genus: Sphyraena

Spesies: Sphyraena barracuda

Morfologi Ikan Barakuda

Ciri-ciri morfologi ikan alu-alu adalah bentuk tubuh semi-silindris, Memiliki bentuk mulut panjang dengan ujung meruncing dan bergigi tajam di mana bagian rahang bawah lebih panjang dari rahang atas terdapat sepasang sirip pectoral, 2 buah sirip dorsal yang jelas terpisah pada dorsal bagian depan dan belakang. Warna tubuh ikan barakuda adalah keabu-abuan hingga hijau kecoklatan pada bagian punggung. Daerah lateral di bawa linea lateralis dan badan ikan bagian bawah berwarna keperakan.

Habitat Ikan Barakuda 

Habitat ikan ini yang paling di sukain dan tempat ternyaman itu di laut tropis dapat hidup dan berkembang biak. semua perairan yang beriklim tropis di sukai oleh ikan ini kecuali Samudra Pasifik Timur dan laut Mediterania.

para ikan dewasa biasanya menyukai struktur laut yang banyak terumbu karang karena memiliki lokasi strategis untuk berburu. Namun ikan ini ini memiliki kelemahan terhadap benda mengkilap dan Predator besar seperti ikan tuna raksasa, lumba-lumba dan hiu.

Cara Memelihara Ikan Barakuda

1. Pembuatan kolam atau akuarium

Hal pertama yang harus di lakukan adalah menentukan pembuatan kolam atau akuarium. pembuatan kolam untuk ikan ini tidak terlalu besar seperti ikan lele pada umumnya yang berukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m Atau lebih tergantung dengan banyak jumlah ikan barakuda yang di gunakan. Jika ingin menggunakan akuarium Pilihlah akuarium yang lumayan besar supaya ikan ini dapat bergerak sesuai dengan keinginannya dan juga tambahkan beberapa aksesoris seperti terumbu karang.

 2. Pemilihan Benih

Hal kedua yang harus di lakukan adalah pemilihan benih atau ikan barakuda. Pilihlah ikan yang sehat, Normal, gerakannya gesit, tidak ada goresan pada tubuh, tidak ada kecacatan, Dan tidak dalam keadaan sakit.

3. Pedat Tebar

Hal ketiga yang harus di perhatikan dalam pemeliharaan adalah kepadatan di dalam kolam ataupun di akuarium. Pada umumnya  Ikan ini hidup berkelompok jadi gunakan ikan jangan terlalu banyak jika ingin memelihara di kolam dan jika ingin memelihara di akuarium gunakan 1 jantan dan 2 betina indukan.

4. Menjaga Kebersihan Kolam/akuarium

Hal keempat yang harus di perhatikan adalah menjaga kebersihan air kolam atau akuarium. melakukan pengawasan dengan baik serta menjaga kebersihan kolam dengan cara cara mengganti air dalam jangka tertentu dan membersihkan kolam atau akuarium yang di gunakan.  biasanya di lakukan 3 bulan sekali atau 4 bulan sekali  bila menggunakan kolam.

 5. Pengendalian hama dan penyakit

Hal ini harus di perhatikan karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakan dari ikan barakuda. Dengan melakukan pengendalian hama penyakit yang tepat dapat membantu meningkatkan perkembangan serta reproduksi yang akan di hasilkan. Pengendalian ini dapat di lakukan dengan capat; menambah makanan dengan suplemen, mengisolasi ikan sakit, menganti air secara rutin/berskala, dan melakukan penanganan ikan dengan tepat.

Baca: Cara Budidaya Cacing Tanah untuk Pemula Keuntungan Besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *