Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur – Sistem tanam vertikultur adalah salah satu sistem tanam yang dilakukan dengan memanfaatkan wadah/tempat tanam yang berbentuk vertikal yang memiliki beberapa tingkatan.
Bahan dalam pembuatan penanamn secara vertikal sangatlah mudah di temukan dan lokal. Biasanya menggunakan bahan-bahan yang sudah dimodifikasi seperti kayu, bambu, pipa paralon, pot kantong plastik dan gerabang.
Meskipun bahan mudah didapatkan, namun sangatlah sulit untuk membuatnya bagi pemula. Tetapi perlu diketahui sebelum melakukan penanaman secara vertikultur. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari vertikultur. Berikut keuntungan dan kelemahan menanam dengan sistem vertikultur:
Keuntungan dan Kelemahan Vertikultur
a.Keuntungan Vertikultur
- Pemanfaatan lahan lebih efesiensi/tidak membutuhkan lahan yang cukup luas.
- Pemeliharaan lebih mudah (termonitoring).
- Penggunaan/pemakaian pupuk dan pestisida lebih hemat.
- Dapat dipindahkan dengan mudah dan sesuai yang anda inginkan.
- Mempunyai keindahan tersendiri/daya tarik disekitaran rumah.
- Lebih mudah dijangkau dan mempermudahkan dalam pemanenan.
- Lebih tahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
b.Kelemahan Vertikultur
- Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatan vertikultur.
- Membutuhkan investasi yang cukup besar dalam pembuatan awal, misalnya pembuatan bangunan rumah kaca dan lain-lainya.
- Membutuhkan perawatan yang cukup teratur dan kontiniu.
- Bila tanaman dipindahkan tidak hati-hati, maka tanaman mudah rusak, patah dan bahkan tanaman akan mati.
Jenis Tanaman Yang Dapat Ditanam Dengan Sistem Vertikultur
- Tanaman musiman, seperti sawi, selada, kubis, wortel, tomat, terong, cabai dan lain-lain.
- Tanaman bunga, seperti bunga anggrek, bunga mawar, bunga melati, bunga sepatu dan lain-lain.
- Tanaman obat-obatan yang sekulen.
Baca Juga:
Demikianlah informasi tentang Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur semoga berguna dan bermanfaat. Terima Kasih.