Klasfikasi dan Morfologi Ikan Bawal – ikan bawal ( Colossoma macropum ) merupana salah satu ika air tawar yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat di bandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Ikan ini berasal dari Brazil yang menyebar luas ke wilayah-wilayah lainnya terutama indonesia yang banyak membudidayakan ikan bawal ini.
Ikan bawal ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, ikan ini termasuk golongan omnivora ( memakan segala ). Selain itu, ikan ini juga sangat mudah menyesuaikan diri di berbagai lingkungan baru. Sehingga dapat berkembang dan juga tumbuh dengan maksimal. Lebih jelasnya perhatikan klasifikasi dan morfologi ikan bawal di bawah ini.
Klasifikasi Ikan Bawal
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Morfologi Ikan Bawal
Ikan bawal memiliki bentuk tubuh menyamping berbentuk bulat atau oval, memiliki panjang dan tinggi hingga 1-2 cm bahkan lebih. Selain itu bentuh tubuh ikan bawal ini berbentuk pipih, bulat, memiliki sisik kecil dan kelapa bulat.
Ikan bawal ini memiliki warna kecoklatan hingga keabu-abuan, sedangkan bagian bawah memiliki warna keputihan. Memiliki sirip yang agak panjang 2-3 cm bahkan lebih tergantung dengan variatesnya, sirip ini memiliki warna keabu-abuan hingga kekuningan.
Ikan bawal juga memiliki kepala yang sangat besar hampir menyerupai ikan lohan, namun ikan ini memiliki kepala dengan mata yang besar di bandingkan dengan ikan tersebut. Selain itu, juga memiliki mulut yang sangat besar sekitar diameter 2-3 mm.
Ikan ini juga memiliki daging yang sangat tebal hingga 1-2 bahkan lebih tergantungan pertumbuhan ikan. Ikan ini memiliki daging berwarna merah, berserabut halus, tidak amis dan juga memiliki kandungan yang besar bagi kesehatan tubuh. Selain itu, kulit ikan bawal ini sangat tipis dan mudah di kelupas atau di lepas dari dagingnya.
Ikan bawal ini dapat menghasilkan produksi telur hingga 3.000 – 10.000 bahkan lebih tergantung dengan varietes dan jenis ikannya. Untuk harga perekornya atau perkilogramnya mencapai Rp 12.000- Rp 15.000 bahkan lebih.
Baca juga :Cara Menanam Terong Belanda