Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Klasifikasi Cengkeh (Syzygium aromaticum) – Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman rempah yang terdapat di Indonesia di gunakan dalam industri rokok, makanan dan di bidang farmasi seperti Obat-obatan.

Tumbuhan ini dapat di temukan di Indonesia bagian timur Sulawesi Utara. Tumbuhan cengkeh termasuk dalam famili Myrtaceae yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah 200-900 m dpl. Panjang Tanaman bisa mencapai tinggi  5-10 m. Kandungan yang terdapat di tanaman ini mengandung minyak atsiri terdapat d akar, batang, daun dan bunga.

Klasifikasi cengkeh

Tanaman cengkeh memiliki nama lokal Neilikka (Indonesia, Java, Sunda), Cangkih (Lampung), Gomode (Halmahera, Tidore), Wunga Lawang (Bali), Cengke (Bugis), Sinke (Flores), Canke (Ujung Pandang) dan Sake (Nias).

Ada beberapa macam cengkeh yang di kenal di dunia maupun di Indonesia yaitu cengkeh putih, Cengkeh Sikotok dan Cengkeh Zanzibar. Perbedaan ketiganya terletak pada kenampakan morfologi daun dan bunganya. Cengkeh Zanzibar hanya memiliki kualitas terbaik di bandingkan jenis tanaman cengkeh lainnya.

Baca: Ikan Layang : Klasifikasi, Morfologi, Habitat dan Penyebaran 

Klasifikasi TanCengkeh

Menurut Tjitrosoepomo (2005) dan Suwarto., et al (2014), cengkeh (Syzigium aromaticum) dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) di klasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo:Myrtales

Famili: Myrtaceae

Genus:Syzigium

Spesies: Syzygium aromaticum 

Morfologi Tanaman Cengkeh 

Cengkeh adalah tanaman tahunan berkayu penyerbukan silang, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter tergantung umur tanaman. berbentuk silinder kerucut hingga bulat, tanaman ini bisa bertahan lebih dari 100 tahun dan tumbuh dengan baik daerah tropis dengan ketinggian hingga 1000 meter di atas permukaan laut (di atas permukaan laut).

Batang

Batang cengkeh memiliki batang tunggal atau terbagi 2-3 dan berbentuk bulat. Keras, bercabang. Bentuknya bulat (teres) dan permukaan kasar. Jenis percabangan monopodial dan memiliki cabang yang banyak. Kulit batangnya mengandung asam benaric, friedelin, epifriedelinol, sitosterim, Eugenin (senyawa ester dari epifriedelinol dengan rantai asam lemak panjang) dan C27H55COO.

Akar

Akar tanaman cengkeh memiliki 4 jenis akar, yaitu akar tunggal, akar samping (lateral), akar serabut dan akar rambut (akar berbulu).

Daun

Tanaman cengkeh memiliki daun tunggal, batang, tebal, kaku, lonjong atau lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi halus, urat daun, bagian atas mengkilat, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, berwarna hijau muda atau coklat muda saat muda dan hijau tua saat tua.Cabang-cabang pada tanaman ini umum nya panjang dan di penuhi oleh ranting-ranting kecil mudah patah.

Bunga 

Bunga cengkeh tumbuh dengan rangkaian atau tandan bunga dengan tumbuh tunas terminal . Setiap tandan terdiri dari 2-3 cabang yang dapat bercabang lagi. Jumlah bunga per malai sangat bervariasi tergantung pada potensi genetik dan kondisi lingkungan. Jumlah bunganya bisa lebih dari 50 kuncup/kuntum. Tinggi, panjang dan lebar strip bervariasi tergantung pada jumlah cabang dan bunga. Tinggi jaring bisa 8cm, panjang 7cm dan lebar 4-5cm. Bunga berwarna hijau muda berubah menjadi kemerahan menjadi merah saat di petik. Bentuk bunga bervariasi dari lurus sampai corong. Panjang tabung bunga 1,5-2,5 cm, lebar tabung 0,3-0,6 cm, dan diameter mahkota bunga 0,4-0,6 cm. Bentuk mahkota runcing atau bulat. Warna mahkotanya krem ​​kehijauan sampai krem ​​dengan bercak merah dan merah.

Buah

Buah cengkeh berbentuk elips, silinder, atau lonjong dan ukuran sangat bervariasi panjang, lebar, dan diameternya. Berwarna mulai dari merah hingga ungu di buah matang. Berat buah dapat mencapai 3,88 g/butir, panjang 2,9 cm dan lebar 1,48 cm. Biji  memiliki berat 2 g, panjang 2,5 cm atau lebar 1 cm, biji berwarna hijau, merah-hijau atau merah tergantung varietasnya.

Daftar Pustaka

Haditomo, I. 2010. Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (syzygium aromaticum l.) terhadap Aedes aegypti. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Thesis.

Suwarto. Octavianty, Y., & Hermawati, S. 2014. Top 15 Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penebar Swadaya. 

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press. Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *