Klasifikasi dan Morfologi Khamir – Kamir merupakan salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam golongan fungi yang tergolong dalam uniseluler. Reproduksi vegetatif pada khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibanding dengan mould yang tumbuh dengan pembentukan filamen.
Baca: Pengertian Cerpen, Struktur, Unsur-unsur dan Ciri Cerpen
Khamir sangat mudah dibedakan dengan mikroorganisme yang lain misalnya dengan bakteri, khamir mempunyai ukuran sel yang lebih besar dan morfologi yang berbeda. Sedangkan dengan protozoa, khamir mempunyai dinding sel yang lebih kuat serta tidak melakukan fotosintesis bila dibandingkan dengan ganggang atau algae. Dibandingkan dengan kapang dalam pemecahan bahan komponen kimia khamir lebih efektif memecahnya dan lebih luas permukaan serta volume hasilnya lebih banyak.
Klasifikasi Khamir
Klasifikasi ilmiah :
- Kingdom : Fungi
- Filum : Ascomycota
- Sub : Pezizomycotina
- Kelas : Saccharomycetes
- Order : Saccharomycetales
- Family : Saccharomycetaceae
- Genus : Saccharomyces
- Spesies : Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae diklasifikasikan sebagai Ascomycetes, bentuk selnya bulat telur dengan ukuran diameter 5-10 mikrometer. Khamir ini dapat dibudidayakan dengan mudah, waktu generasinya pendek, dapat menggandakan diri dalam waktu 1,5-2 jam pada suhu 30°C, produksinya cepat dan pemeliharaan beberapa spesimen dengan biaya rendah. Sering digunakan dalam industri misalnya bir, roti dan anggur fermentasi. Pertumbuhan khamir melewati 4 fase yang sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang tersedia di dalam medium yaitu fase lag atau disebut juga fase tenggang dimana bakteri masih beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, fase logaritma (PK<50%)., fase stasioner (PK=50%) dan fase kematian (PK>50%).
Morfologi Khamir
Menurut morfologinya, khamir dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Khamir Sejati
Pada dasarnya, kelompok khamir sejati termasuk ke dalam kelas Ascomycetes. Khamir sejati berciri-ciri memiliki spora. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah spesies Saccharomyces, Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia, Hansenula, Debaryomyces dan Hanseniaspora.
Sedangkan pada kelompok jenis kelompok khamir sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri adalah Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol, glyserol dan enzim invertase.
2. Kamir Liar
Kelompok khamir liar ini merupakan kelompok khamir yang tidak memiliki spora. Kelompok khamir liar ini pertumbuhannya ada yang diharapkan dan ada juga yang tidak diharapkan. Yang termasuk ke dalam kelompok khamir liar ini adalah Candida, Torulopsis, Brettanomyces, Rhodotorula, Trichosporon, dan Kloeckera.
Dengan memperhatikan aktivitas kelompok khamir yang sangat reaktif dan beragam terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan khamir mempunyai potensi yang besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut. Seperti kita lihat selain pada pembuatan roti dan minuman yang beraroma alkohol, atau dari sayur dan buah fermentasi secara umum pemanfaatan khamir dalam mengembangkan produk pangan.
Namun, disisi lain khamir juga dapat menyebabkan kerusakan. Seperti contohnya, khamir hanya memiliki sedikit resisten terhadap pemanasan dan kebanyakan khamir akan terbunuh pada suhu 60oC. Jika makanan kaleng busuk karena pertumbuhan khamir, maka dapat diduga pemanasan makanan tersebut tidak cukup atau kaleng telah bocor. Pada umumnya kebusukan karena khamir disertai dengan pembentukan alkohol dan gas CO2 yang menyebabkan kaleng menjadi kembung. Khamir dapat membusukkan buah kaleng, jam dan jelly serta dapat menggembungkan kaleng karena produksi CO2. Seperti halnya kapang, khamir yang tumbuh pada makanan yang diolah dengan pemanasan tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
Baca Juga:
Demikianlah informasi tentang Klasifikasi dan Morfologi Khamir. semoga berguna dan bermanfaat. Terima Kasih.