Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) – Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman monokotil, batang lurus, tidak bercabang dan tidak memiliki kambium dan memiliki ketinggian dapat mencapai 20 meter. Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin Elaeis guineensis  masih dalam suku Arecaceae (suku pinang-pinangan) dan ordo  Arecales yang banyak dikembangkan diperkebunan Indonesia.

Kelapa sawit merupakan komoditi pertanian yang paling unggul di Indonesia, sejak tahun 1948 masuknya pertama kali kelapa sawit di Indonesia. Klasifikasi dan morfologi tanaman kelapa sawit dapat dilihat berdasarkan tingkatannya, diantara adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Kelapa Sawit

Klasifikasi tanaman kelapa sawit menurur Pahan (2012), sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Sub kingdom: Viridiplantae

Divisi: Embryophyta

Kelas: Angiospermae

Ordo: Monocotyledonae

Famili: Arecaceae

Subfamili: Cocoidae

Genus: Elaeis

Spesies: Elaeis guineensis Jacq.

Morfologi Kelapa Sawit

1. Daun

Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Bentuk daunnya menyirip, tersusun pada ujung batang (Hartono, 2002). Biasanya tanaman kelapa sawit memiliki 40 hingga 55 daun, jika dipangkas mencapai 60 daun. Tanaman tua membentuk 2-3 daun setiap bulan, sedangkan tanaman muda menghasilkan 3-4 daun perbulan.

2. Pelepah

Pelepah kelapa sawit meliputi helai daun. Helai daun berukuran 55 cm hingga 65 cm dan menguncup dengan lebar 2,5 cm hingga 4 cm. Setiap pelepah memiliki lebih kurang 100 pasang helai daun. Jumlah pelepah yang dihasilkan meningkat hingga 30 hingga 40 ketika berumur tiga hingga empat dan kemudian menurun hingga 18 hingga 25 pelepah. Pelepah matang berukuran 7,5 cm dengan petial lebih kurang ¼ dari panjang dan mempunyai duri  serta memiliki panjang pelepah mencapai 9 m(Hartono, 2012).

3. Batang

Batang kelapa sawit berdiameter 25-27 cm, namun umumnya hanya 46-65 cm, pangkal batang besar dan batang tunggal tidak bercabang. Pertumbuhan tinggi batang mencapai 45 cm/tahun dan bisa mencapai 100 cm/tahun bila kondisi batang sangat cocok. Tinggi batang mencapai 20 m, namun diperkebunan umumnya berkisar anatar 15-18 m (Sianturi, 1990).

4. Akar

Akar kelapa sawit memiliki sistem akar serabut, yang terdiri atas akar primer, sekunder, tersier dan kuarter. Akar primer tumbuh dari pangkal batang, diameter berkisar antara 8-10 mm, panjanga mencapai 18 cm. Akar sekunder tumbuh dari akar primer dengan diamter 2-4 cm, dari akar sekunder tumbuh akar tersier dengan diameter 0,7-1,5 mm dan panjangnya mencapai 15 cm. Perakaran kelapa sawit sebagian besar berada di permukaan tanah, hanya sedikit berada di kedalam 90 cm (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2005).

5. Bunga

Bunga kelapa sawit terdiri dari bunga jantan dan betina. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat besar dan mekar. Bunga jantan dan betina tumbuh pada ketiak daun. Tandan bunga jantan terdiri atas sejumlah spliket yang panjangnya 12-20 cm, tumbuh ditangkai bunga. Setiap spliket terdapat 600-1200 bunga kecil berwarna kuning dengan bau khas. Jumlah serbuk sari yang dihasilkan 20-50 gram, terbentuk dalam 2-3 hari. Tandan bunga betina terbungkus dalam seludang yang panjangnya 24-25 cm, terdapat ribuan bunga yang tersusun secara spiral pada sumbu sentral. Saat bunga resetif berwarna putih hingga kuning pucat, mulai dari kepala putik , kemudian bunga kemerah-merahan dan akhirnya berubah kembali keunguan-ungguan setelah melewati masa restetif (Sianturi, 1990).

6. Buah

Buah kelapa sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, unggu, hingga merah tergangung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras, daging buah dari susunan serabut dan mengandung minyak. Kulit biji atau cangkang atau tempurung berwarna hitam dan keras, daging biji berwarna putih dan mengandung minyak serta lembaga (embryo)

Baca Juga:

 

Demikianlah informasi tentang Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)  semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat. Terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *