Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong Ungu

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong Ungu – Tanaman terung merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dikenal sebagai sayur-sayuran dan di tanam untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Terung dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L yang masih dalam family solancea yang menghasilkan biji (Spermatophyta) dan menghasilkan biji berkeping dua.

Baca: Klasifikasi dan Morfologi Bunga Alamanda (Allamanda cathartica)

Terong ini diduga berasal dari benua Asia, terutama di India dan Birma. Beberapa petunjuk  menyatakan bahwa tanaman ini banyak tumbuh di Cina, daro daerah tersebut kemudian menyebar ke negara-negara lain di Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Malasysia dan Indonesia.

Klasifikasi Terong Ungu

Menurut Rukmana (1994), taksonomi tumbuhan terong unggu adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Trachebionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliopsida

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Solanes

Famili: Solamaceae

Genus: Solanum

Spesies: Solanum melongena L.

Morfologi Terong Unggu

Menurut Rukmana (2002), terong unggu termasuk setahun yang berbentuk perdu. Adapun morfologi tanaman terong ungu adalah sebegai berikut:

1. Akar

Akar tanaman terong ungu memiliki akar tunggang dan cabang-cabang akar dapat menembus kedalam tanah sekitar 80-100 cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar dengan radius 40-80 cm dari pangkal batang tergantung dengan umur tanaman dan kesuburan tanah (Rukmana, 2009).

2. Batang

Batang terong ungu pendek, berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman bervariasi anatar 50-150 cm tergantung jenis varietesnya. Permukaan kulit batangm cabang ataupun daun tertutup oleh buku-buku halus. Batang tanaman ini membentuk percabangan yang menggarpu dan tidak beraturan. Batang utama terong memiliki ukuran cukup besar dan agak keras, sedangkan percabangannya memiliki ukuran lebih kecil. Fungsi batang sebagai tempat tumbuhnya daun dan organ-organ lain dan digunakan sebagai pengangkut zat hara dari akar ke daun dan sebagai jalan menyalurkan zat hasil asimilasi ke seluruh bagian (Bambang, 2003).

3. Daun

Daun terdiri dari atas tangkai daun (petiolus) dan helaian dau (lamina). Tangkai daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjangnya berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri dari atas ibu tulang daun, tulang cabang, dan urat-urat daun. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietes, panjang daun anatara 12-20 cm,bangun daun berupa belah ketupat hingga oal, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing dan sisi bertoreh (Soestasad dan Muryati, 1999).

4. Bunga

Bunga terong lebih dikenal dengan bunga berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang sari dan putik). Bunga ini disebut bunga sempurna. Mahkota bunga berjumlah 5-8 buah dan akan gugur sewaktu bua berkembang. Benang sari berjumlah 5-6 buah. Putik berjumlah 2 buah yang terletak dalam satu lingkaran bunga yang letaknya menonjol di dasar bunga (Soetasad dan Muryanti, 1999).

5. Buah

Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulit ungu hingga mengkilap. Terong unggu merupakan buah sejati tunggal, berdagin tebal, lunak dan berair. Buah ini tergelantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai ummnya terdapat satu buah, tetapi ada juga lebih dari satu buah.

6. Biji

Buah terong menghasilkan biji dalam satu buah yang sangat banyak dan memiliki ukuran kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat mudah. Biji ini merupakan alat reproduksi atau perbanyakans secara generatif )Rukmana, 2002)

Baca Juga:

Demikianlah informasi tentang Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong Ungu. Semoga berguna dan bermanfaat. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *