Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Waru

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Waru – Tanaman waru adalah tanaman yang banyak digunakan untuk peneduh atau pelindung tanaman lainnya, biasanya tanaman ini ditanam di pinggiran tepi jalan maupun tepi sungai. Tanaman waru ini berasal dari daerah Pasifik barat yang menyebar luas hingga saat ini diberbagai wilayah. Tanaman ini termasuk dalam ordo Malvales yang juga termasuk kedalam anggota keluarga Malvaceae dengan nama latin Hibiscus tiliiceus.

1

Berdasarkan penelitian dari para ahli klasifikasi dan morfologi tanaman waru ini dapat dilihat berdasarkan tingkatan diantaranya adalah sebagai berikut :

Klasifikasi tanaman waru

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )

Sub kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae ( suku kapas – kapasan )

Genus : Hubiscus

Spesies : Hibiscus tiliaceus L.

Morfologi tanaman waru

Tanaman ini tumbuh dengan mencapai ketinggian 5-15 mter, garis tegah batang 40-50 cm, bercabang dan bewarna kecoklatan. Daun tanaman ini tunggal, bertangkai, berbentung jantung, lingkaran besar atau bulat telur, tidak memiliki lekukan dengan diameter daun mencapai 19 cm. Daun menjari, sebagian daun memiliki tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah dengan sisih bawah dan sisi pangkal memiliki rambut dengan warna abu – bau rapat. Daun ini juga ditandai dengan adanya tanda bekas hampir menyerupai cincin.

Bunga tanaman waru berbunga tunggal dengan tajuk 8-11, panjang kelopak mencapai 2-3 cm yang beraturan. Daun mahkota berbentuk hampir menyerupai kipas, dengan panjang 5-7 cm berwarna kuning noda unggu pada pangkal, bagian dalam berwarna oranye dan akan berubah menjadi kemerah – merahan. Bakal buah tanaman ini beruang 5, tiap bakal buah akan dibagi sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah ini pada umumnya, bebentuk bulat telur berparuh pendek dengan panjang 3 cm, berunag 5 tidak sempurna, yang akan membuka5 katup ( Syamsuhidifayat dan Hutapea, 1991 )

Kandungan kimia dan kegunaan tanaman

Kandungan kimia daun dan akar tanaman waru ini adalah saponin dan flavononid, disamping itu tanaman ini juga mengandung lima senyawa fenol. Sedangkan bagian akar mengandung tanin  ( Syamsuhidifayat dan Hutapea, 1991 )

Tanaman ini juga sangat bermanfaat sebagai bahan atau obat alternatif untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit didalam tubuh seperti menurunkan panas, daun wari dapat membantu pertumbuhan rambut, sebagai obat batuk, diare berdarah/ berlendir, amandel. Bunga ini juga dapat dimanfaat untuk mengobati trauma dan juga masuk angin. ( Martodisiwojo da rajakwangun, 1995 )

Baca juga :

Informasi Tambahan :

Tanaman waru ini memang memiliki peranan yang penting untuk kesehatan maupun lingkungan, namun perlu diketahui bahwa tanaman ini juga sangat sulit tumbuh dan berkembang di wilayah. Hal ini dikarenakan suhu lingkungan mempengaruhi pertumbuhan tanaman waru ini, untuk itu harus melakukan penanaman secara vegetatif dengan baik, dan juga harus menyesuikan dengan suhu lingkungan sebelum penanam dilakukan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *