Panduan Dasar Cara Budidaya Sawo – Sawo ( Manikara Zapota ) Adalah salah satu tanaman buah yang sangat populer untuk para petani dalam skala kecil. Tanaman ini biasanya di tanam di pekarang rumah dengan tanaman lainnya. Namun ternyata anda pun juga bisa membudidayakan tanamaan sawo ini di lahan.
Tanaman sawo ini memiliki permintaan yang tinggi tanpa di sadari banyak petani. Karena tanaman ini belum banyak yang menanam dan membudidayakan sehingga permintaan sangat tinggi. Buah sawo ini banyak yang menyukai karena buahnya enak dan memiliki rasanya khas, daging buahnya memiliki tekstur khas dan memiliki rasa yang manis. Dengan begitu tanaman ini memiliki prospek ekonomi bagi para petani.
Untuk membudidayakan sawo dengan baik, maka perhatikan ulasan berikut ini yang dapat membantu anda membudidayakan tanaman sawo.
Pemilihan Lokasi Pertanaman
a.Iklim
- Tanaman ini sangat baik pada suhu apapun, tetapi jangan terlalau panas sehingga merusak tanaman sawo.
- Curah hujan yang baik untuk tanaman sawo antara 1250-2500 mm pertahun.
- Sawo sangat tahan terhadap gangguan angin kencang.
- Tanaman sawo juga dapat tumbuh baik pada ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Dan dapat juga tumbuh pada ketinggian 2500 m di atas permukaan laut.
b.Tanah
- Sawo dapat tumbuh dengan media tanah subur, gembur dan juga banyak mengandung unsur organik.
- Sawo sangat tahan terhadap kekeringan.
- Swao tumbuh baik dengan pH tanah 6-7.
Cara Budidaya Tanaman Sawo
a.Perbanyakan tanaman
Tanaman sawo dapat di perbanyak dengan dua cara yaitu secara generatif ( dengan biji ) atau dengan cara vegetatif. Lihat Selengkapnya cara memperbanyak tanaman.
b.Pengelolahan media tanam
Pengelolahan tanah disiapkan sebelum musim hujan, dengan cara melakukan pembajakan dan membersihkan media tanam dari gangguan tanaman lain. Jarak tanam yang digunakan tanaman sawo adalah 8-9 x 8-9 m.
Pembuatan media ini di buat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan titik tengah di tempat air. Kemudian isi lubang tanah di beri dengan pupuk kandang 30 kg . lubang dan diamkan sekitar 2-3 minggu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pelapukan tanah agar gembur dan subur pada saat di tanami.
c.Teknik Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat musim hujan, yang dilakukan pada sore hari. Lakukan pengelupasan plastik polibag dengan bantuan gunting atau pisau, secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman sawo. Sebelum penanaman berlangsung, sebaiknya leher akar tetap seperti pada waktu persemaian dan bagian yang diokulasi tidak tertimbun tanah.
Untuk peneduh tanaman sebaiknya mengunakan mulsa , peneduh lainnya yang menutupi tanah. Hal ini dilakukan pada awal penanam agar tanaman tidak mudah layu dan berujung kematian pada tanaman.
d.Perawatan tanaman
Perawatan tanaman ini dilakukan dengan penyiram setiap hari agar tanaman tidak layu dan mati. Penyiraman ini dilakukan dengan sangat hati-hati, karena akan mengakibatkan tergenangnya air di disekitar tanaman.
e.Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawo yaitu penyakit Pink ( Corticium salmonicolor ) dan penyakit bercak daun ( Phaeophleospora indica ). Penyakit ini dapat di kendali mengunakan pemyemprotan fungisida yang banyak mengandung sulfur atau tembaga.
Sedangkan hama yang sering menyerang tanaman ini adalah lalat buah ( Dauce dorsalis ) yang dapat merusak daging buah yang sudah matang. Pengendalian hama ini dapat di kendali dengan menggunakan penyemprotan fungisida misalnay Bubur Bordeaux.
f.Pemeliharanan tanaman sawo
Pemeliharaan tanaman sawo dilakukan dengan cara pemangkasan bunga, ranting dan daun , penyiangan atau pengemburan dan pemupukan.
Pemangkasan ini dilakukan saat tanaman sawo mengalami serangan hama dan penyakit yang menyerang pada bunga, ranting dan daun. Lalu bisa melakukan hal ini.
Penyiangan dan pengemburan dilakukan dengan cara membersihkan gula dan tanaman lainnya yang ada di sekitar tanaman sawo. Penyiangan ini dilakukan dengan cara mencabutnya secara langsung sedangkan pengemburan ini dilakukan secara bersamaan dengan penyiangan.
Sedangkan pemupukan pada tanaman sawo membutuhkan 1.5 kg N dan 0.5 kg P2)5 dan K20 per pohon. Pemberian pupuk ini dilakukan 2 kali setahun , pada awal musim hujan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan tanaman sawo.
G.Pemanenan tanaman sawo
Pemanenan sawo secara vegetatif dilakukan saat berumur 5 tahun lebih cepat di bandingkan dengan generatif. Pemanenan ini dilakukan dengan cara pemetikan secara langsung maupun dengan alat bantuan seperti gunting atau pisau.
Cara pemetikan buah yang sudah matang melihat dari getah yang sudah sedikit , maka buah sawo sudah matang. Dan mengamati buah sawo masak dengan membelah buah dan melihat buanya.
Referensi
- Coronel, RE. 1983. Promising Fruits of the Philippines. Uneversity of the Philippines at Los Banos College of Agriculture. Laguna. Philippines. P. 621
- Samson, Ja. 19986. Tropical Fruit, second edition. Longman Scientifical & Technical Inc. New Yrk. USA p. 336.
- Yaacob, O and Subhadrabandhu, S. 1995. The Production of Economic Fruits in South-east Asia. Oxford University Press. Kuala Lumpur. Malaysia. p. 419
- Verheij, EWM and Coronel, RE (editors). 1992. Plant Resources of South-East Asia, No 2, Edible Fruits and Nuts. PROSEA, Bogor, Indonesia. p. 452.