Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Gurami

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Gurami – Hama dan Penyakit merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan juga perkembangan pada ikan gurami. Oleh karena itu, hama dan penyakit harus di kendalikan dengan maksimal dan juga teratur.

1

Pengandalian hama dan penyakit ini harus mengetahui gejala – gejala dan juga karakter ikan yang terserang dahulu, baru bisa melakukan pengendalian dengan cara pencegahan, pengontrolan dan juga pemeliharaan. Berikut cara pengendalian hama dan penyakit ikan gurami.

Hama dan Penyakit Ikan Gurami

Hama ikan Gurami

Hama ikan gurami saat budidaya di serang pada bagian luar berupa ular, burung, dan lainnya. Berikut hama yang sering menyerang ikan ini adalah sebagai berikut.

1. Ular

Penyebab : ular ini biasanya menyerang ikan gurami, karena tidak memasang jaring di bagian atas kolam dan juga tidak di lakukan pembersihan kolam.

Gejala : menyerang ikan saat pembenihan, dewasa dan juga sebelum pemanenan berlangsung.

Pengendalian :

  • Melakukan pembersihan sekitar kolam dengan teratur.
  • Pemasangan perangkap ular di sekeliling kolam.
  • Pembuatan tanggul dan jaring pada kolam.

2. Burung

Penyebab : tidak membuat jaring halus di kolam dan juga memasang penangkal burung.

Gejala : menyerang ikan yang memiliki warna terang, biasanya menyerang benih ikan dan juga ikan yang memiliki warna terang di bagian kepala.

Pengendalian :

  • Memasang perangkap dan juga pemasangan bambu.
  • Memasang jaring halus di atas kolam.

3. Biawak

Penyebab : lingkungan kolam tidak bersih atau semak.

Gejala : menyerang ikan pada malam hari, ikan akan habis tiba-tiba di makan biawak.

Pengendalian :

  • Memasang perangkap bambu.
  • Memasang jaring halus yang kuat.
  • Melakukan penyiangan sekitar kolam yang baik.

Penyakit Ikan Gurami

1. Penyakit Gryodactylus ( Dactylogyrus )

Penyebab : cacing parasit, yang disebabkan air tidak bagus dan juga penumpukan sisa pakan ikan gurami.

Gejala : menurunkan berat badan, tidak nafsu makan, ikan kurus dan juga memiliki gerakan yang sangat lambat.

Pengendalian :

  • Mengantikan air dengan yang baru secara teratur.
  • Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan garam selama 1 malam.

2. Penyakit bintik putih

Penyebab : cendawan atau protozoa Ichtyophthirius multifillis.

Gejala : terdapat bintik putih hingga kecoklatan pada bagian tubuh ikan.

Pengendalian :

  • Memperbaiki kualitas air dengan baik.
  • Melakukan perendaman ikan terserang dengan formalin sesuai dengan dosis.

3. Penyakit mata belo

Penyebab :cacing parasit, di sebab kualitas air tidak baik, dan juga banyaknya penumpukan sisa pakan.

Gejala : gerakan lambat, nafsu makan berkurang, penurunan bobot badan ( kurus ) dan juga lainnya.

Pengendalian :

  • Memperbaiki kualitas air dengan menambahkan garam sesuai luas kolam.
  • Melakukan pergantian air dengan air baru.
  • Melakukan perendaman dengan vaksinasi sesuai petunjuk.

4. Penyakit jamur

Penyebab : jamur Saprolegnia dan Achyla.

Gejala : ikan terdapat luka kecil, ikan kurus, nafsu makan berkurang dan akan mati tiba- tiba.

Pengendalian :

  • Pemberian larutan Malachyte Oxalate sesuai dosis.
  • Menjaga kualitas air dengan baik.
  • Dan juga melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan formalin sesuai petunjuk.

5. Penyakit bakteri

Penyebab : bakteri Aeromonas sp, dan juga Pseudomonas sp.

Gejala : mengeluarkan lendir, terdapat luka di bagian tubuh, dan juga sisik akan mengelupas tersendirinya.

Pengendalian :

  • Ikan terserang harus di lakukan perendaman dengan larutan formalin dan garam sesuai dosis.
  • Dan juga bisa di rendam dengan larutan Oxytetracycline sesuai dosis.

6. Penyakit bercak merah

Penyebab : bakteri Aeromona punctata.

Gejala : permukaan kulit akan berubah warna menjadi gelap, dan juga akan mengeluarkan lendir.

Pengendalian :

  • Melakukan perendaman dengan larutan Oxytetracyclin sesuai dosis.
  • Melakukan pembersihan kolam dengan baik.

7. Penyakit Columnaris

Penyebab : hewan parasit Flexybacter columnaris

Gejala : gerakan ikan lambat, bobot berkurang dan juga akan mengeluarkan pendaran di bagian insanf dan sirip.

Pengendalian :

  • Melakukan pembersihan kolam dengan baik.
  • Melakukan perendaman ikan terserang dengan larutan Baytril sesuai dengan dosis.

Baca juga :Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *