Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Cabai – Hama dan penyakit adalah salah satu hambatan atau masalah yang di hadapi para petani dalam proses pembudidayaan maupun lainnya. Permasalahan ini dapat menurunkan produktivitas dan juga mengakibatkan kematian pada tanaman.
Oleh karena itu, hama dan penyakit ini harus di antisipasi dan di lakukan pengendalian agar tanaman tidak mengalami kendala maupun gagal panen. Dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit ini harus mengetahui gejala – gejala pada tanaman cabe atau juga penyebabnya baru bisa melakukan tindakan lanjut. Berikut pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe dengan mudah.
Hama dan Penyakit Tanaman cabai
1. Hama tanaman cabai
a. Thrips
Penyebab : Thrip palmi, scirtothrips dorsalis.
Gejala : permukaan daun akan berubah warna menjadi kekuningan, menjadi keriting dan juga melipat.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pengumpulan trips dan juga pembakaran.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida winder 25 WP sesuai dengan dosis.
b. Tungau
Penyebab : Polyphagus tarsonemus
Gejala : menyerang daun mudah menjadi kuning dan kemerahan, dan juga daun akan keriting.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan sanitasi kebun atau lahan, pengumpulan trips dan pembakaran.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida furadan 3 G sesuai dengan petunjuk.
c. Lalat buah
Penyebab : bactrocera dorsalis, B. Cucurbitae, B. Carambolae.
Gejala : menyerang buah pada tanaman cabe menjadi busuk, dan juga berjatuhan.
Pengendalian :
- Non kimiawi : menggunakan perangkap lalat buah menggunakan bahan metil eugenol.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida berupa dimehipo dan deltametrin sesuai dengan dosis.
d. Kutu daun
Penyebab : Myzus persicae
Gejala : menyerang daun mudah dan tua hingga kuning dan layu, bahkan juga akan keriting.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan sanitasi kebun atau lahan dengan baik.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida fipronil sesuai dengan dosis.
e. Ulat tanah
Penyebab : telur A. Ipsilon
Gejala : menyerang bagian akan pada tanaman mudah dan tua hingga tanaman layu, menguning dan mati.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan sanitasi kebun atau lahan dengan teratur.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif.
2. Penyakit tanaman cabai
a. Antraknosa ( patek )
Penyebab : cendawan Coletotrichum dan juga Gloesporium piperatum.
Gejala : menyerang tanaman muda yaitu dalam proses pembibitan tanaman menjadi layu, mati dan juga mengering.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan sanitasi kebun atau lahan dan melakukan pemusnahan tanaman terserang.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif berupa klorotalonil dan lainnya sesuai petunjuk.
b. Layu fusarium ( Fusarium oxysporum )
Penyebab : fusarium oxysporium
Gejala : tanaman akan terlihat layu, menguning dan juga akan mati.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan peningkatan pH, melakukan penyiangan teratur dan memusnahkan tanaman yang terserang.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif berupa metalaksil, benomil dan lainnya sesuai petunjuk.
c. Busuk akar, buah dan batang
Penyebab : Phytophthora capsici.
Gejala : permukaan daun akan mudah busuk, buah akan berubah warna menjadi kecoklatan dan hitam serta membusuk dan juga bagian batang akan membusuk.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pergiliran tanaman, peningkatan pH tanah dan juga melakukan sanitasi kebun atau lahan.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif sesuai petunjuk.
d. Virus kuning
Penyebab : virus gemini
Gejala : menyerang pada tanaman mudah dan tua mengakibatkan tanaman menjadi layu, dan mengguning.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan sanitasi kebun secara teratur dan juga pemupukan baik.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan fungisida berbahan tembaga sesuai petunjuk.
e. Mosaik
Penyebab : Cucumber mosaic virus
Gejala : permukaan daun akan menjadi tidak beraturan dan juga menjadi keriting.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pengapuran sebelum tanam dan juga pemeliharaan baik.
- Kimiawi : melakukan penyemprotan fumgisida dan virustisida berbahan aktif sesuai dengan dosis.
Baca juga :Jenis – Jenis Ikan Koi Budidaya
Terima kasih infonya .. sangat bermanfaat mas..