Pengertian Protozoa, Ciri-ciri, Klasifikasi dan Contohnya

 Berikut ini pengertian protozoa, ciri-ciri dan klasifikasinya yang akan kami bahas pada artikel kali ini. Untuk kamu yang pernah belajar Biologi, pasti tidak asing dengan Protozoa, lalu apa sih sebenarnya?

Pengertian protozoa

Protozoa sendiri merupakan hewan berukuran kecil yang bisa dilihat menggunakan mikroskop yang berhabitat di tempat yang basah. Mereka bisa hidup bebas di lautan, air tawar atau bahkan daratan yang basah.

Habitatnya yang ada berbagai tempat basah membuat mikroorganisme ini mempunyai banyak jenisnya, tercatat sudah ada lebih dari 30.000 jenis Protozoa yang ditemukan di dunia.

Apa itu Protozoa?

Lalu apa itu Protozoa? Secara bahasa Protozoa berasal dari Bahasa Yunani yang berasal dari dua suku kata yakni Protos yang artinya Pertama dan Zoon yang artinya Hewan, sehingga bisa dibilang Protozoa merupakan hewan pertama.

Atau jika mengartikan apa itu Protozoa dalam bahasa ilmiah adalah hewan bersel satu yang bisa hidup sendiri ataupun dalam kelompoknya. Habitatnya yang berada di lingkungan basah membuat Protozoa mempunyai peran penting dalam rantai makanan komunitas akuatik.

Hal ini berkaitan erat dengan Zooplankton yang menggantungkan hidupnya dari fitoplankton yang berfotosintesis dan jadi tempat untuk protozoa Saprofitik dan protozoa bakteri.

Ciri-ciri Protozoa

Lalu apa saja ciri-ciri dari Protozoa? Sebagai hewan yang termasuk dalam jenis mikroorganisme, Protozoa memiliki berbagai bentuk. Protozoa umumnya memiliki bentuk tubuh 10-50 mikrometer namun bisa juga tumbuh hingga 1 mm untuk beberapa varietas serta memiliki bentuk tubuh layaknya bola, lonjong dan berbentuk tidak menentu.

Protozoa bergerak menggunakan flagela yang menyerupai ekor dan memiliki bentuk tubuh yang sangat sederhana. Namun pada tubuh Protozoa memiliki sistem serbabisa sehingga dapat melakukan semua tugas tubuh tanpa tumpang tindih.

Sedangkan untuk sistem reproduksi Protozoa bisa terjadi secara seksual dan aseksual. Protozoa bisa bereproduksi secara seksual dengan menggabungkan berbagai materi genetik dari  satu satu sel kemudian digabung ke sel lainnya.

Selain itu, sistem reproduksi Protozoa juga bisa melibatkan pihak lain seperti nyamuk yang membentuk zigot lalu melewati proses mitosis sehingga menghasilkan banyak Sporozoit.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini ciri-ciri  Protozoa secara umum :

  • Protozoa masuk dalam jenis Eukariotik atau merupakan makhluk hidup yang memiliki organ dilapisi membran. Sedangkan untuk kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena ada pembuatan membran.
  • Untuk bentuk Protozoa umumnya berbentuk sel namun ada juga tidak berbentuk sel seperti Rhizopoda.
  • Protozoa merupakan mikroorganisme yang berjenis Heterotrof atau membutuhkan senyawa organik dan tidak bisa membuat makanan sendiri sehingga bergantung pada makhluk lain.
  • Memiliki peran yang penting dalam rantai makanan akuatik sebagai zooplankton
  • Beberapa jenis Protozoa menjadi parasit yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak
  • Terdapat beberapa fase dan siklus hidup Protozoa yang membuat bentuk tubuhnya berubah-ubah
  • Protozoa dapat berkembang biak dengan membelah diri dan bisa juga secara konjugasi
  • Protozoa dapat bergerak melalui kaki semu, bulu getar atau (silia), flagela dan menggunakan sel
  • Protozoa dapat memakan organisme lain untuk mendapatkan nutrisi, proses ini disebut dengan Holozoik Selain itu, Protozoa juga dapat memakan organisme yang sudah mati atau Saprozoik, dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis atau autotrof serta saprofit atau menyerap zat yang terlarut untuk mendapatkan nutrisi
  • Protozoa dapat hidup secara berkelompok atau bisa juga hidup sendiri

Klasifikasi Protozoa

Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, Protozoa memiliki lebih dari 3000 jenis yang ada di dunia ini. Protozoa di kelompokan menjadi 4 klasifikasi berdasarkan cara bergeraknya.

Klasifikasi protozoa

Dengan adanya klasifikasi ini, kita lebih mudah dalam mengetahui perbedaan dan persamaan dari jenis-jenis Protozoa itu. Klasifikasi tersebut meliputi Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa dan Ciliata, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Rhizopoda

Rhizopoda merupakan kelompok Protozoa yang memiliki pseudopodia (kaki semu) sebagai alat geraknya. Hal ini sejalan dengan arti Rhizopoda yang berasal dari bahasa Yunani, Rhizoid artinya akar dan Podos yang artinya kaki.

Rhizopoda sendiri merupakan penjuluran dari sitoplasma seperti Amoeba, Entamoeba Coli, Entamoeba Histolytica dan lain-lain. Rhizopoda sendiri dapat menjadi parasit yang menyebabkan penyakit untuk makhluk hidup lainnya.

Selain itu, Rhizopoda memiliki sifat amorf atau dapat berubah-ubah bentuknya sesuai dengan tingkatan hidup atau siklus. Protozoa sendiri terbagi atas 5 ordo sebagai berikut.

  1. Ordo Lobosa merupakan Protozoa yang memiliki kaki semu (pseudopodia) pendek serta memiliki perbedaan yang mencolok antara ektoplasma dan endoplasma.
  2. Ordo Filose merupakan Protozoa yang memiliki kaki semu yang berbentuk layaknya benang serta bercabang
  3. Ordo Foraminifera merupakan Protozoa yang memiliki kaki semu yang panjang serta halus
  4. Ordo Helioza merupakan Protozoa yang memiliki bentuk kaki semu yang panjang layaknya benang namun tidak bersatu melainkan membentuk seperti anyaman
  5. Ordo Radiolaria merupakan Protozoa yang memiliki kaki semu seperti benang halus namun tersusun dan bercabang sehingga terbentuk layaknya jala.

Flagellata

Selanjutnya ada Flagellata yang masuk dalam organisme filum Flagellata atau memiliki bulu cambuk sebagai alat peraba. Selain menjadi alat gerak, bulu cambuk dalam Flagellata berguna untuk mencari makanan karena mampu menangkap makanan serta dapat berfungsi sebagai alat indra.

Kelompok Flagellata cukup unik karena ada beberapa jenis yang memiliki klorofil pada tubuhnya sehingga masuk juga dalam jenis alga. Selain itu, terdapat pembagian kelompok berdasarkan ada atau tidaknya klorofil yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.

Untuk Fitoflagellata memiliki klorofil sehingga berbentuk mirip dengan tumbuhan dan dapat melakukan proses fotosintesis. Sedangkan untuk kelompok Flagellata tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis dan perlu organisme lainnya untuk mendapatkan asupan makanan.

Sporozoa

Berbeda dengan klasifikasi lainnya, untuk jenis Sporozoa tidak memiliki alat gerak sehingga bergerak dengan sel itu sendiri. Bentuk Protozoa Sporozoa sangat sederhana yakni berbentuk bulat panjang dan terdapat  nukleus.

Protozoa jenis ini disebut Sporozoa karena memiliki siklus hidup tertentu sehingga dapat membentuk spora dan berubah-ubah bentuk setiap siklus.

Sporozoa dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual sehingga dapat menghasilkan anak baru. Beberapa contoh dari Sporozoa adalah Plasmodium vivax, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale dan lain-lain.

Ciliata

Terakhir ada kelompok Ciliata atau Protozoa yang bergerak menggunakan rambut getar. Protozoa jenis Ciliata dapat hidup di tempat berair seperti sawah, rawa, tanah berair dan perairan lainnya  yang mengandung banyak bahan organik.

Ciliata memiliki proses pencernaan makanan secara internal sehingga dapat menangkap makanan melalui ciliata atau getaran rambut.

Anggota dari ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sebagai parasit seperti Balantidium Coli.

Ciliata dapat berkembangbiak secara aseksual dengan cara membelah diri menjadi 2 kemudian berlanjut hingga 4, 8, 16 dan seterusnya.

Bisa juga berkembangbiak dengan cara seksual yakni dengan pendekatan dua sel kemudian menempelkan bagian mulut untuk kawin.

Baca: Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Hijau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *