Pertanian Berkelanjutan; Pengertian, Ciri-Ciri, Indikator dan Aplikasi Pertanian Berkelanjutan

 Pertanian Berkelanjutan; Pengertian, Ciri-Ciri, Indikator dan Aplikasi Pertanian Berkelanjutan –  Pertanian berkelanjutan dapat di artikan sebagai kegiatan yang di lakukan untuk memperbaiki dengan cara memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan siklus biologi jika memungkinkan. Namun, untuk lebih lengkapnya simak ulasan di bawah ini.

 A. Pengertian Pertanian Berkelanjutan

 Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan pemanfaatan sumber daya yang dapat di perbarui (renewable resources) dan sumber daya tidak dapat di perbaruhi (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian bertujuan untuk menurunkan dampak negatif (-) terhadap lingkungan seminimal mungkin.

Adapun pengertian pertanian berkelanjutan adalah  pengelolahan sumber daya pertanian untuk membantu kebutuhan manusia, baik mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan serta melestarikan sumber daya alam. 

B. Ciri-Ciri Pertanian Berkelanjutan

  1. Secara ekonomi sangat menguntungkan dan dapat di pertanggung jawabkan (economically viable). Petani dapat menghasilkan keuntungan dalam meningkatkan produksi yang cukup dan stabil.
  2. Berwawasan ekologi. Sistem pertanian berwawasan ekologi adalah di mana sistem yang mempunyai ketahanan tinggi terhadap tekanan dan gangguan.
  3. Berkeadilan sosial. Sistem peranian yang menjamin terjadinya keadalian dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi dan pasar serta tidak membedakan status sosial ekonomi, agama, gender atau kelompok etnis.
  4. Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Sistem pertanian yang menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua mahkluk hidup. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan menghargai tatana nilai, spririt dan pengetahuan lokal.
  5. Mampu beradaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi atau perubahan, seperti pertumbuhan populasi, tantangan baru dan perubahan konstalasi pasar.

C. Indikator Pertanian Berkelanjutan

  1. Melakukan budidaya secara alami.
  2. Menghasilkan produk pertanian berkualitas dan berkuantitas yang memadai.
  3. Memelihara keragaman genetik sistem pertanian.
  4. Memelihara dan meningtkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
  5. Meningkatkan siklus hidup biologi dalam ekosistem pertanian.
  6. Menghindari segala bentuk cemaran yang di akibatkan penerapan teknik pertanian.

D. Aplikasi Pertanian Berkelanjutan

Ada beberapa kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan sebagai berikut:

1.Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Pengendalian hama terpadu dapat di kombinasikan dengan beberapa metode, yaitu biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya meminimalkan biaya, kesehatan dan resiko lingkungan sebagai berikut:

  • Penggunaan insektisida, reptil atau binatang yang dapat mengendalikan hama atau di kenal musuh alami hama.
  • Menggunakan tanaman sebagai perangkap hama, berfungsi sebagai pemikat yang akan menjauhkan hama dari tanaman utama.
  • Menggunakan mulsa dan drainase sebagai metode alami yang dapat menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunbkan kebutuhan terhadap fungisida sintetis.
  • Melakukan rotasi tanaman untuk memutuskan populasi pertumbuhan dan perkembangan hama setiap tahun.

2. Sistem Rotasi dan Buidaya Rumput

Sistem pengelolahan budidaya rumput intensif adalah dengan memberikan tempat bagi bintang ternak di luar areal pertanian yang di tanami rumput berkualitas tinggi dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, sistem rotasi pula dapat memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Hal ini tentunya saling menguntungkan bagi para petani.

3. Konservasi Lahan

Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:

  • Menciptakan jalur-jalur konservasi.
  • Melakukan penterasan.
  • Menggunakan dan menahan erosi.
  • Menggunakan pohon atau semak untuk menstabilkan tanah.

4. Menjaga Kualitas Air/Lahan basah

Adapun cara/ langkah-langkah untuk menjaga kualitas air, antara lain:

  • Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
  • Menggunakan jalur-jalur konservasi seanjang tepi saluran air.
  • Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat di peternakan intensf.
  • Menggurangi penggunaan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas.

5. Tanaman Pelindung

Penanaman tanaman pelindung, seperti gandung dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran ataus ereal, dapat memberikan manfaat termasuk dapat menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

6. Di versifikasi Lahan dan Tanaman

Peningkatan di versifikasi dan jenis tanaman lain, seperti pohon dan rumput-rumputan juga dapat berkontribusi terdapat konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasiu serangga yang bermanfaat.

7. Pengelolaan Nutrisi Tanaman

Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan nutrisi bisa di lakukan dengan cara, yaitu pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan sebagai penutup tanah yang dapat mengurangi biaya pupuk anorganik. Adapun jenis pupuk organik yang dapat di gunakan, antara ain:

  • Pengomposan.
  • Penggunaan pupuk hijauan (dedaunan).
  • Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.

8. Agroforestri (Wana Tani)

Pengertian Agroforestri merupakan sistem tata guna lahan yang permanen, di mana tanaman semusim maupun tahunan di tanamn bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis ehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari hempasan hujan. Beberapa keuntungan yang di proleh dari agroforestri, antara lain:

  • Dapat mencegah terjadinya serangan hama secara total, yang sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur).
  • Dapat di proleh secara berkesinambungan hasil tanaman musiman dan tahunan.
  • Keanekaragaman jenis tanaman dalam sistem ini memungkinkan dapat membentuk stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secar berlapis ke arah vertikal.

Baca juga:

Demikianlah informasi tentang Pertanian Berkelanjutan; Pengertian, Ciri-Ciri, Indikator dan Aplikasi Pertanian Berkelanjutan. Semoga artikel di atas dapat berguna dan bermanfaat. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *