Sistem Pencernaan Ular – Ular adalah hewan bertubuh panjang dan lunak yang tergolong dalam kelas Reptilia. Ular memiliki sistem pencernaan yang cukup kompleks yang terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ular tidak memiliki kaki, sehingga dapat bergerak dengan menggulung tubuhnya ke samping.
Baca: Sistem Pencernaan Kupu-kupu
Beberapa ular memiliki gigi yang terdapat di dinding luar dan dalam mulutnya yang di gunakan untuk menggigit makanan. HewanUlar dapat hidup di berbagai habitat, termasuk padang rumput, hutan, dan gurun. Ular biasanya memakan hewan kecil seperti tikus, kelinci, atau burung, tetapi ada juga ular yang memakan hewan yang lebih besar seperti kambing atau domba. Ular juga dapat memanfaatkan makanan yang terdapat di alam, seperti buah-buahan atau tumbuhan.
Sistem Pencernaan Ular
Mulut
Mulut ular merupakan bagian terdepan dari sistem pencernaan ular. Pada mulut ular memiliki gigi yang terdapat di dinding luar dan dalam mulut. Gigi-gigi tersebut di gunakan untuk menggigit makanan dan menelannya. Beberapa ular memiliki gigi yang bergerak dan terdapat di depan dan belakang mulut, sehingga dapat membantu dalam menggigit makanan yang lebih besar. Gigi-gigi ini juga berguna untuk membantu menahannya saat ular menelannya. Selain gigi, mulut ular juga memiliki kelenjar air liur yang dapat membantu dalam mencerna makanan. Air liur tersebut memiliki enzim yang dapat memecah protein menjadi zat yang lebih kecil. Selain itu, mulut ular juga memiliki kelenjar cairan yang berfungsi untuk membantu menjaga kelembaban di dalam mulut.
Faring
aring adalah bagian dari saluran pencernaan ular yang terletak di belakang mulut dan terhubung ke esofagus. Faring ular berfungsi untuk menerima makanan yang telah di gigit dan di telan oleh ular. Faring juga membantu dalam menjaga makanan agar tidak terhuyung kembali ke mulut saat ular menelannya. Selain itu, faring juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam mencerna makanan. Cairan tersebut memiliki enzim yang dapat memecah protein menjadi zat yang lebih kecil. Faring ular juga memiliki otot-otot yang dapat membantu dalam mengalirkan makanan ke esofagus dengan gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan otot yang terjadi secara bergantian yang membantu dalam mengalirkan makanan melalui saluran pencernaan.
Esofagus
Esofagus adalah saluran pencernaan ular yang terletak di antara faring dan lambung. bagian esofagus ini berfungsi untuk mengalirkan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan otot yang terjadi secara bergantian yang membantu dalam mengalirkan makanan melalui saluran pencernaan. pada esofagus ular terdiri dari beberapa lapisan otot yang dapat mengalirkan makanan ke arah lambung dengan cepat. Selain itu, esofagus juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam mencerna makanan. Cairan tersebut memiliki enzim yang dapat memecah protein menjadi zat yang lebih kecil. Esofagus ular juga memiliki sphincter esofagus yang berfungsi untuk mengontrol aliran makanan ke lambung. Sphincter esofagus adalah otot yang dapat menutup atau membuka saluran esofagus sesuai kebutuhan.
Lambung
Lambung ular adalah organ yang berfungsi untuk mengolah makanan dan mencernanya menjadi zat yang lebih kecil. Bagian lambung ular terletak di bawah esofagus dan terhubung ke usus. Organ lambung ular memiliki dinding yang terdiri dari beberapa lapisan otot yang dapat bergerak secara peristaltik. Gerakan peristaltik tersebut membantu dalam mengaduk makanan di dalam lambung sehingga dapat tercerna dengan lebih baik. Selain itu, lambung ular juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam mencerna makanan. Cairan tersebut memiliki enzim yang dapat memecah protein menjadi zat yang lebih kecil. Setelah makanan tercerna di dalam lambung, nutrisi yang di perlukan oleh tubuh ular akan di serap oleh usus dan sisa-sisa makanan yang tidak dapat di cerna akan di keluarkan melalui anus.
Usus Halus dan Besar
Organ usus adalah saluran pencernaan ular yang terletak di antara lambung dan anus. Usus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh ular dari makanan yang telah tercerna di dalam lambung. Usus ular terdiri dari beberapa bagian, yaitu usus halus dan usus besar.
Pada usus halus terletak di sebelah kanan lambung dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dari makanan yang telah tercerna. Organ ini juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam menyerap nutrisi.
Usus besar terletak di sebelah kiri lambung dan berfungsi untuk menampung sisa-sisa makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh ular. Organ ini juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam mengeringkan sisa-sisa makanan sebelum di keluarkan melalui anus.
Anus (Kloaka)
Anus adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan ular, dan merupakan tempat keluarnya sisa-sisa makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh ular. Organ anus ular terletak di belakang lambung dan terhubung ke usus. Selain itu, memiliki sphincter anus yang berfungsi untuk mengontrol aliran sisa-sisa makanan yang akan di keluarkan. Sphincter anus adalah otot yang dapat menutup atau membuka saluran anus sesuai kebutuhan. Selain itu, anus ular juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dapat membantu dalam mengeringkan sisa-sisa makanan sebelum di keluarkan. Pada beberapa ular, anus terletak di dekat bagian belakang tubuh yang disebut kloaka. Kloaka merupakan bagian tubuh ular yang terletak di belakang anus dan berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan urin.
Sumber Referensi:
Apriyana, N. Fitriani, S, Oktavia, Y. 2015. Ekskresi Reptilia. Lampung. Universitas Lampung
Buku “The Natural History of Snakes” oleh J.D. Smith
Maulidar, l. 2019. Gambaran Histologi Sistem Pencernaan Ular Air. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala.