Teknik Pengenceran dan Pengawetan Semen

Teknik Pengenceran dan Pengawetan Semen – Koleksi atau penampungan semen merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh kolektor untuk mendapatkan semen dari seekor penjantan sapi secara sengaja untuk mendapatkan kualitas yang baik untuk diproses lebih lanjut dalam keperluan inseminasi buatan. Untuk mendapatkan semen secara sengaja, maka pejantan yang akan dikoleksi akan dipancing oleh seekor betina atau boneka yang menyerupai sebagai penggoda.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang teknik pengeceran dan pengawetan semen akan di bahas di bawah ini.

Baca: Cara Beternak Kerbau 

Teknik Pengeceran Semen

Pengenceran semen adalan suatu upaya yang dilakukan untuk memperbesar volume semen serta menurunkan kandungan sperma dalam volume tertentu sehingga akan lebih banyak dosis inseminasi yang dapat dibuat. Dengan demikian akan lebih banyak jumlah ternak betina yang dapat dikawini oleh seekor penjantan karena setiap ejakulatnya mampu menginseminasi bantak betina.

Untuk mengencerkan semen, dibutuhkan larutan isotonis yang memiliki tekanan ostomik yang sama dengan plasma darah dan mengandung bahan-bahan yang bersifat buffer (memelihara larutan dari perubahan pH), bahan nutrisi bagi kelangsunga hidup sperma dan mampu memeliharan sperma dari cekaman dingin (cold shock). Untuk penjelasan lebih lanjut, pengenceran semen dibagi menjadi 2 seperti uraian di bawah ini.

1. Pengenceran Trsi Aminomethan Kuning Telur

Komposisi :

  • Tris aminomethane 1,363 g
  • Asam sitrat 0,762 g
  • Laktosa 1,5 g
  • Raffinosa 2,7 g
  • Fruktosa 0,5 g
  • Penicillin 0,1 g
  • Streptomicyn 0,1 g
  • Kuning telur 20 ml
  • Aquabidest 80 ml

Cara pengenceran :

  1. Tris aminomethane, asam sitrat, laktosa, raffinosa dan fruktosa dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan aquabidest 80 ml serta dihomogenkan dengan strire magnetic selama 10-15 menit.
  1. Setelah dihomogenkan dimasukkan kedalam panci dan dipanaskan sampai mendidih dengan tujuan untuk sterilisasi.
  2. Diturunkan suhunya dari 100oC ke suhu 37oC.
  3. Ditambahkan Penicillin dan Streptomicyn dan dihomogenkan lagi selama 10–15 menit.
  4. Kuning telur dimasukkan dan dihomogenkan selama 15–20 menit.
  5. Dimasukkan dalam refrigerator dan setelah 3 hari dipisahkan antara endapan dan supernatan serta yang digunakan hanya supernatannya sedangkan endapan dibuang.

2. Pengenceran Susu Skim Kuning Telur

Komposisi :

  • Skim 10 g
  • Fruktosa 1 g
  • Penicillin 0,34 g
  • Streptomycin 0,16 g
  • Kuning telur 5 ml
  • Aquabidest 95 ml

Cara pengenceran :

  1. Aquabidest dimasukkan dalam Erlenmeyer dan dipanaskan sampai 37o
  2. Bahan – bahan yang dimasukkan dalam aquabidest secara berurutan antara lain :
  • Fruktosa dimasukkan apabila susu skim telah homogen dan diulang terus untuk pemasukan fruktosa dan kuning telur.
  • Larutan dihomogenkan selama 15-20 menit.
  • Larutan ditim (direndam dalam wadah berisi air panas atau mendidih) sampai muncul embun dibagian dalam Erlenmeyer.
  • Larutan didinginkan dalam suhu ruang sampai 37o
  • Peniicilin dan streptomycin dimasukkan secara berurutan.
  • Larutan disimpan dalam refrigerator dan diendapkan selama 3 hari (supernatant saja yang digunakan),
  • Apabila larutan langsung digunakan, maka dilakukan sentrifugasi 1500 rpm selama 1 jam.

Teknik Pengawetan Semen

Pengawetan atau preservasi semen merupakan upaya untuk memperpanjang daya hidup atau fertilitasi sperma sehingga masa pakai semen menjadi lebih lama. Pengawetan semen dapat dilakukan dalam keperluan penyimpanana dalam jangka waktu singkat dengan menyimpan pada temperatur 5o C dan untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama dapat dilakukan dengan menyimpan pada temperatur tidak terbatas yaitu  – 196o C.

Pengawetan semen pada temperature dibawah titik beku air memerlukan bahan lain yang mampu melindungi sperma karena cekaman akibat perubahan tekanan osmotik larutan (hypertonic stress) dan melindungi sperma akibat pembentukan kristal es pada saat pembekuan. Bahan yang mampu ber-peran tersebut yaitu agen krioprotektan seperti glycerol.

Ekuilibrtasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh spermatozoa untuk menyesuaikan diri sebelum dilakukan pembekuan. Cara melakukannya dengan menempatkan straw pada temperature 5oC selama waktu 4 jam. Setelah ekulibritasi, ditentukan proses pembekuan dengan cara meletakkan straw pada uap nitrogen (N2) cair, menggunakan boks styrofoam yang berukuran panjang x lebar x tinggi masing-masing 60 cm x 40 cm x 30 cm selama 10 menit. Setelah membeku, straw dan minitub disimpan dalam kontainer berisi N2 cair (-196 C).

Baca Juga:

Deminikian penjelasan Teknik Pengenceran dan Penyimpanan Semen pada ternak sapi. Semoga dapat memberikan manfaat dalam pengenceran dan penyimpanan semen untuk ternak sapi buat pembaca dan menghasilkan bibit-bibit sapi yang lebih berkualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *