7 Teori Pembentukan Bulan – Bulan adalah satelit alami yang mengorbit Bumi. Pengertian lain bulan adalah satelit terdekat kedua dari Bumi setelah satelit alami dari planet lain yang di kenal sebagai satelit. Memiliki ukuran yang cukup besar di bandingkan dengan satelit lainnya dalam sistem tata surya, dan memiliki pengaruh besar pada Bumi, termasuk pengaruh pada air laut dan gerakan bulan yang menyebabkan pasang surut air laut. Bulan juga telah menjadi objek penting dalam sejarah manusia, di gunakan sebagai kalender, di jadikan sebagai simbol dalam mitologi dan di jadikan sebagai tujuan dari misi luar angkasa manusia.
Baca juga: Klasifikasi dan Morfologi Pohon Zaitun (Olea europaea)
Pembentukan bulan adalah proses yang menjelaskan asal-usul dan cara terbentuknya Bulan yang mengorbit Bumi. Ada beberapa teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan, seperti teori kapten, teori koinciensi, teori fission, teori penyatuan, teori tiang, teori tangkapan, teori kondensasi dan teori tubrukan besar.
7 Teori Pembentukan Bulan
Ada beberapa teori pembentuk bulan meliputi:
1.Teori Kapten
Teori kapten adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari materi yang di keluarkan dari Bumi saat Bumi mengalami ledakan besar (atau fission) kira-kira 4,5 miliar tahun yang lalu.
Menurut teori ini, Bumi terdiri dari cairan panas yang berputar dengan kecepatan tinggi. Gaya sentrifugal dari putaran ini menyebabkan materi di bagian luar Bumi untuk di keluarkan dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.
Teori ini di usulkan pertama kali oleh kapten J.J. Leconte pada tahun 1879, dan kemudian di perbarui oleh George Darwin, putra dari Charles Darwin, pada tahun 1879. Teori ini juga menjelaskan beberapa sifat yang terlihat pada Bulan, seperti kesamaan komposisi antara Bulan dan Bumi, serta posisi Bulan yang relatif stabil dalam hubungan dengan Bumi. Namun, masih ada beberapa masalah yang harus di pecahkan seperti kenapa bulan memiliki rotasi yang sangat lambat.
2.Teori Koinciensi
Teori koinciensi adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari material yang berasal dari objek luar yang menabrak Bumi kira-kira 4,5 miliar tahun yang lalu.
Menurut teori ini, sebuah objek besar yang di sebut Theia, sekitar ukuran Mars, menabrak Bumi dengan kecepatan tinggi. Material yang di hasilkan dari tabrakan ini kemudian menyatu dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.
Teori ini di usulkan pertama kali oleh William K. Hartmann pada tahun 1975. Teori ini juga menjelaskan beberapa sifat yang terlihat pada Bulan, seperti kesamaan komposisi antara Bulan dan Bumi, serta posisi Bulan yang relatif stabil dalam hubungan dengan Bumi. Namun, masih ada beberapa masalah yang harus di pecahkan seperti kenapa komposisi isotop antara Bumi dan Bulan berbeda. Namun, teori ini dianggap sebagai teori yang paling mungkin untuk menjelaskan pembentukan bulan.
3.Teori Fission
Teori fission adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari perpecahan dari Bumi yang terjadi karena gaya sentrifugal.
Menurut teori ini, Bumi terdiri dari cairan panas yang berputar dengan kecepatan tinggi. Gaya sentrifugal dari putaran ini menyebabkan bagian luar Bumi untuk terpisah dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.
Teori ini di usulkan pertama kali oleh George Darwin, putra dari Charles Darwin, pada tahun 1879. Namun, teori ini tidak di terima secara luas karena tidak dapat menjelaskan kenapa komposisi isotop antara Bumi dan Bulan berbeda dan juga tidak dapat menjelaskan kenapa bulan memiliki rotasi yang sangat lambat. Sehingga teori ini kurang populer di bandingkan dengan teori kapten dan teori koinciensi.
4.Teori Penyatuan
Teori penyatuan adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari beberapa objek kecil yang menyatu menjadi satu.
Menurut teori ini, Bumi terdiri dari beberapa objek kecil yang menyatu menjadi satu dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.
Teori ini di usulkan pertama kali oleh Sir James Jeans pada tahun 1924. Namun, teori ini tidak diterima secara luas karena tidak dapat menjelaskan kenapa komposisi isotop antara Bumi dan Bulan berbeda dan juga tidak dapat menjelaskan kenapa bulan memiliki rotasi yang sangat lambat.
Baca juga:13 Fungsi Makronutrien dan Mikronutrien Bagi Tumbuhan
5.Teori Tiang
Teori ini di usulkan pertama kali oleh A. E. Ringwood pada tahun 1967. Teori tiang adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari material yang di keluarkan dari Bumi saat Bumi mengalami ledakan besar, tetapi dengan mekanisme yang berbeda dari teori kapten.
Menurut teori ini, Bumi mengalami ledakan besar yang menyebabkan sebagian besar material di bagian luar Bumi untuk di keluarkan dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.
6.Teori Kondensasi
Teori ini di usulkan pertama kali oleh Otto Schmidt pada tahun 1951. Teori kondensasi adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Pada teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari material yang berasal dari kondensasi dari gas dan debu di sekitar Bumi yang kemudian menyatu dan membentuk Bulan.
Menurut teori ini, Bumi dalam keadaan awalnya tidak memiliki bulan, kemudian gas dan debu di sekitar Bumi mengalami kondensasi dan menyatu menjadi sebuah objek yang cukup besar yang kemudian menjadi Bulan.
7.Teori Tubrukan Besar
Teori tubrukan besar (atau teori giant impact) adalah salah satu teori yang di usulkan untuk menjelaskan pembentukan Bulan. Teori ini menyatakan bahwa Bulan terbentuk dari material yang di hasilkan dari tubrukan besar antara Bumi dan sebuah objek besar yang di sebut Theia.
Menurut teori ini, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi dalam keadaan awalnya tidak memiliki bulan, kemudian Theia yang berukuran sekitar Mars menabrak Bumi dengan kecepatan tinggi. Material yang di hasilkan dari tabrakan ini kemudian menyatu dan membentuk Bulan. Bulan kemudian meninggalkan Bumi dan mulai mengorbit di sekitar Bumi.Namun, masih ada beberapa masalah yang harus di pecahkan seperti kenapa komposisi isotop antara Bumi dan Bulan berbeda. Namun, teori ini di anggap sebagai teori yang paling mungkin untuk menjelaskan pembentukan bulan.
Teori ini di usulkan pertama kali oleh William K. Hartmann pada tahun 1975. Teori ini juga menjelaskan beberapa sifat yang terlihat pada Bulan, seperti kesamaan komposisi antara Bulan dan Bumi, serta posisi Bulan yang relatif stabil dalam hubungan dengan Bumi.
Sumber Referensi
R. M. Canup dan K. Righter. 2011. The Origin of Moon. University of Arizona Press Tuczon. Arizona.
Aguilar, A. D. 2019. Moon: An Illustrated History: From Ancient Myths to the Colonies of Tomorrow. National Geographic. Washington D.C.
Rothery. 2019. The Moon: A Complete Guide to Our nearest Neighbour. Cambridge University Press. Cambridge, UK.