Tupai – Taksonomi, Morfologi, Habitat, dan Sebaran

Taksonomi Tupai adalah nama yang di berikan kepada sekelompok kecil mamalia yang tergolong dalam famili Tupaiidae. Tupai atau tupai-tupai biasa di kenal sebagai kelelawar kecil atau kelelawar kecil, dan tersebar luas di hampir seluruh Asia, Australia, dan beberapa pulau di Pasifik. Mereka memiliki tubuh yang kecil dan sangat agil, serta memiliki sayap yang kecil dan tipis yang di gunakan untuk terbang dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain.

Klasifikasi tupai

Selain itu, tupai juga memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mencari makanan dan menghindari predator.

baca: Sistem pencernaan kupu-kupu

Tupai termasuk dalam famili Tupaiidae yang terdiri dari sekitar 70 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Famili ini terbagi menjadi beberapa subfamili, yaitu:

  • Subfamili Hylopominae: terdiri dari beberapa spesies tupai yang tersebar di Amerika Selatan.
  • Subfamili Nesomyinae: terdiri dari beberapa spesies tupai yang tersebar di Afrika.
  • Subfamili Ptilocercinae: terdiri dari satu spesies tupai yang tersebar di Asia Tenggara.
  • Subfamili Sciurillinae: terdiri dari beberapa spesies tupai yang tersebar di Australia.
  • Subfamili Tupaiinae: terdiri dari sekitar 60 spesies tupai yang tersebar di Asia dan beberapa pulau di Pasifik.

Taksonomi Tupai

Berikut adalah taksonomi tupai menurut sistem klasifikasi ilmiah modern:

Kingdom: Animalia (hewan)

Phylum: Chordata (bercorda)

Class: Mammalia (mamalia)

Order: Scandentia (tupai-tupai)

Family: Tupaiidae (keluarga tupai)

Subfamily: Tupaiinae (subfamili tupai)

Genus: Tupaia (tupai)

Species: T. belangeri (tupai hutan), T. glis (tupai pantai), T. pallida (tupai ekor panjang), dan sebagainya.

Jenis jenis Tupai

Terdapat sekitar 70 spesies tupai yang tersebar di seluruh dunia, yang terbagi dalam beberapa subfamili. Beberapa spesies tupai yang paling sering di temukan adalah:

  • Tupai hutan (Tupaia belangeri): merupakan spesies tupai yang paling sering ditemukan di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara.
  • Tupai pantai (Tupaia glis): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan pantai di seluruh dunia, terutama di Asia Tenggara.
  • Tupai ekor panjang (Tupaia pallida): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara.
  • Tupai mendaki (Anathana ellioti): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan hujan tropis di Australia.
  • Tupai bintik-bintik (Callosciurus quinquestriatus): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara.
  • Tupai terkamuflase (Callosciurus flavimanus): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara.
  • Tupai kebun (Callosciurus erythraeus): merupakan spesies tupai yang tersebar di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara.

Morfologi Tupai

Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh tupai bervariasi tergantung pada spesiesnya. Secara umum, tupai memiliki tubuh yang kecil dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 7 hingga 15 cm. Namun, ada beberapa spesies tupai yang memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil atau lebih besar dari rata-rata.

Berikut adalah beberapa contoh ukuran tubuh tupai yang bervariasi tergantung pada spesiesnya:

  • Tupai hutan (Tupaia belangeri): memiliki ukuran tubuh yang kecil, dengan panjang tubuh sekitar 10 cm dan berat sekitar 35 gram.
  • Tupai pantai (Tupaia glis): memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih besar dari tupai hutan, dengan panjang tubuh sekitar 12 cm dan berat sekitar 45 gram.
  • Tupai ekor panjang (Tupaia pallida): memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih besar dari tupai pantai, dengan panjang tubuh sekitar 15 cm dan berat sekitar 60 gram.
  • Tupai mendaki (Anathana ellioti): memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih besar dari tupai ekor panjang, dengan panjang tubuh sekitar 20 cm dan berat sekitar 100 gram.
  • Tupai bintik-bintik (Callosciurus quinquestriatus): memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil dari tupai hutan, dengan panjang tubuh sekitar 8 cm dan berat sekitar 25 gram.

Bentuk Tubuh

Tupai memiliki bentuk tubuh yang kecil dan sangat agil, dengan sayap yang kecil dan tipis yang digunakan untuk terbang dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain. Mereka juga memiliki ekor yang panjang dan bersisik yang digunakan untuk menjaga keseimbangan saat melompat atau mendaki.

Tupai memiliki taring yang panjang dan tajam yang digunakan untuk menggigit dan memotong makanan. Mereka juga memiliki mata yang besar dan indera yang sangat sensitif yang membantu mereka dalam mencari makanan dan menghindari predator di malam hari.

Warna Tubuh

Warna tupai bervariasi tergantung pada spesiesnya. Secara umum, tupai memiliki bulu yang halus dan lembut dengan warna yang bervariasi antara coklat keabu-abuan, hitam, atau kemerahan. Beberapa spesies tupai juga memiliki tanda-tanda warna yang unik, seperti bintik-bintik atau garis-garis di tubuh mereka yang membantu mereka terlihat lebih terkamuflase di habitat alaminya.

Bulu

Tupai memiliki bulu yang halus dan lembut, dengan warna yang bervariasi antara coklat keabu-abuan, hitam, atau kemerahan. Beberapa spesies tupai juga memiliki tanda-tanda warna yang unik, seperti bintik-bintik atau garis-garis di tubuh mereka yang membantu mereka terlihat lebih terkamuflase di habitat alaminya.

Bulu tupai juga memiliki peran penting dalam menjaga suhu tubuh tupai agar tetap stabil. Mereka dapat mengatur suhu tubuh mereka dengan menggunakan bulu-bulu mereka, dengan cara menggulung atau mengembangkan bulu-bulu mereka saat suhu tubuhnya terlalu tinggi, atau dengan menyusutkan bulu-bulu mereka saat suhu tubuhnya terlalu rendah.

Kaki Tupai

Tupai memiliki kaki yang pendek dan kuat, yang dilengkapi dengan cakar-cakar yang tajam yang digunakan untuk mendaki pohon atau batu dengan mudah. Mereka juga memiliki indra peraba yang sangat sensitif di kaki mereka yang membantu mereka merasakan suhu, tekstur, dan bentuk objek yang mereka sentuh.

Kaki tupai juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tupai saat melompat atau mendaki. Mereka dapat melompat dengan mudah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan menggunakan kaki dan ekor mereka yang panjang dan kuat.

Ekor Tupai

Tupai memiliki ekor yang panjang dan bersisik, yang digunakan untuk menjaga keseimbangan saat melompat atau mendaki. Mereka juga dapat menggunakan ekor mereka untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya dengan cara menggoyangkan atau mengepakkan ekor mereka.

Ekor tupai juga memiliki peran penting dalam menjaga suhu tubuh tupai agar tetap stabil. Mereka dapat mengatur suhu tubuh mereka dengan menggulung atau mengembangkan ekor mereka saat suhu tubuhnya terlalu tinggi, atau dengan menyusutkan ekor mereka saat suhu tubuhnya terlalu rendah.

Sistem Reproduksi Tupai

Tupai adalah mamalia yang mengalami reproduksi seksual, yang artinya bahwa mereka membutuhkan pasangan jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi tupai mencakup proses pembuahan, kehamilan, dan kelahiran anak tupai.

Proses pembuahan terjadi saat sel telur betina tupai dibuahi oleh sel sperma jantan tupai. Setelah terjadi pembuahan, sel telur tersebut akan mulai membelah diri dan berkembang menjadi embrio. Selama masa kehamilan, embrio tersebut akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim betina tupai.

Setelah masa kehamilan selesai, betina tupai akan melahirkan anak tupai yang baru lahir. Anak tupai yang baru lahir memiliki ukuran yang kecil dan tidak mampu menjaga dirinya sendiri, sehingga mereka membutuhkan bantuan dan perlindungan dari ibu atau anggota kelompok lainnya.

Habitat dan Sebaran Tupai

Tupai tersebar di seluruh dunia, dengan spesies yang terdapat di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Mereka dapat ditemukan di hutan hujan tropis, hutan deciduous, savanna, dan hutan mangrove, tergantung pada spesiesnya.

Tupai dapat hidup di berbagai ketinggian, mulai dari tingkat laut hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Mereka juga dapat hidup di berbagai iklim, mulai dari iklim tropis hingga iklim subtropis.

Tupai merupakan hewan yang sangat adaptif dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis habitat. Mereka dapat hidup di hutan hujan tropis yang lebat, hutan deciduous yang terbuka, savanna yang kering, hutan mangrove yang lembap, atau di tepi sungai atau danau.

Namun, meskipun tupai dapat hidup di berbagai jenis habitat, beberapa spesies tupai terancam punah akibat perambahan hutan, perburuan liar, atau perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk melindungi habitat tupai dan menjaga keberlangsungan hidup spesies-spesies tersebut di alam liar.

Perilaku dan Tingkah Laku Tupai

Tupai adalah hewan yang sangat aktif dan sangat tergantung pada kelompoknya. Mereka dapat menghabiskan sebagian besar waktu mereka melompat dari satu pohon ke pohon lainnya atau mendaki batu atau pohon untuk mencari makanan.

Tupai juga memiliki indra yang sangat sensitif, seperti mata dan indera peraba yang membantu mereka dalam mencari makanan dan menghindari predator. Mereka juga memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya, dengan cara menggunakan suara, gerakan tubuh, atau ekspresi wajah.

Status Kelangkaan Tupai

Beberapa spesies tupai terancam punah akibat perambahan hutan, perburuan liar, atau perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk melindungi habitat tupai dan menjaga keberlangsungan hidup spesies-spesies tersebut di alam liar.

Berikut adalah beberapa spesies tupai yang terancam punah menurut IUCN Red List:

  • Tupai hutan (Tupaia belangeri): tergolong dalam kategori “Kurang Terancam” (Near Threatened).
  • Tupai pantai (Tupaia glis): tergolong dalam kategori “Terancam” (Threatened).
  • Tupai ekor panjang (Tupaia pallida): tergolong dalam kategori “Terancam” (Threatened).
  • Tupai mendaki (Anathana ellioti): tergolong dalam kategori “Terancam” (Threatened).
  • Tupai bintik-bintik (Callosciurus quinquestriatus): tergolong dalam kategori “Terancam” (Threatened).

Namun, sebagian besar spesies tupai masih tergolong dalam kategori “Tidak Terancam” (Least Concern) menurut IUCN Red List. Ini artinya bahwa mereka tidak terancam punah di alam liar dan masih terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di alam liar. Namun, meskipun demikian, penting untuk terus memantau kondisi spesies-spesies tupai dan melakukan tindakan pemulihan jika diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies-spesies tersebut di alam liar.

baca: hama dan penyakit anggur

Jenis Makanan yang disukai Tupai

Tupai merupakan hewan omnivora, yang artinya bahwa mereka dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk tumbuhan, serangga, dan hewan kecil lainnya. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh tupai:

  • Buah-buahan: Tupai sangat menyukai berbagai jenis buah-buahan segar, seperti apel, jeruk, anggur, atau pisang. Mereka juga dapat mengonsumsi buah-buahan yang sudah busuk atau terkikis, yang biasanya tidak dapat dikonsumsi oleh hewan lain.
  • Serangga: Tupai juga dapat mengonsumsi berbagai jenis serangga, seperti lalat, kecoa, atau semut. Mereka dapat menemukan serangga dengan mudah dengan menggunakan indera peraba yang sensitif di kaki mereka.
  • Tumbuhan: Tupai juga dapat mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan, seperti daun-daunan, biji-bijian, atau akar-akaran. Mereka dapat menggunakan taring mereka untuk membuka kulit buah atau mengeluarkan serangga dari tempat tersembunyi dengan mudah.
  • Hewan kecil: Tupai juga dapat mengonsumsi hewan kecil seperti tikus, kelinci, atau burung kecil. Namun, ini hanya terjadi pada kondisi tertentu, seperti ketika sumber makanan lainnya sulit di peroleh.
  • Secara umum, tupai adalah hewan yang sangat adaptif dan dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungannya.

Sumber Referensi

Gayus, Nurjali, Bm Iskandar, AM. 2017. Identifikasi Jenis Tupai (Tupai Sp.) di Hutan Tembawang Desa Mensiku Bersatu Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 (1) : 12-18.

Jones, J. K., Jr., Carter, D. J., & Wilson, D. E. (2006). Mammals of the Eastern United States (2nd ed.). Johns Hopkins University Press.

Macdonald, D. (Ed.). (2010). The encyclopedia of mammals (3rd ed.). Oxford University Press.

Wilson, D. E., & Reeder, D. M. (Eds.). (2005). Mammal species of the world: A taxonomic and geographic reference (3rd ed.). Johns Hopkins University Press.

Thorington, R. W., Jr., & Hoffmann, R. S. (Eds.). (2005). Grzimek’s animal life encyclopedia (2nd ed.). Gale.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *