Cara Budidaya Cacing Tanah untuk Pemula Keuntungan Besar

Budidaya Cacing Tanah – Cacing adalah salah satu hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Cacing tanah juga termasuk kedalam kelas Oligchaeta. Dan masih berfamili dengan Megascilicidae dan Lumbricidae.

Budidaya Cacing Tanah

Cacing tanah memanglah tidak asing lagi bagi masyarakat, terutamanya masyarakat perdesaan. Namun hewan ini memiliki daya jual yang tinggi bagi masyarakat dan manfaat yang tidak terbayangkan.

Baca: Pengertian Tanaman Hias – Jenis, Contoh dan Manfaatnya Terlengkap

Maka dari banyak sekali para petani membudidayakan cacing ini, salah satunya di jawa barat terletak di bandung dan sekitarnya membudidayakan cacing tanah ini. Keuntungan cacing ini sangat banyak terutamanya memiliki daya jual tinggi, dapat mengobati berbagai penyakit dan tidaklah sulit membudidayakan. Jika ingin budidaya cacing tanah ini perhatikan berikut ini.

Syarat lokasi

  • Tanah untuk media cacing tanah harus banyak mengandung organik dalam jumlah yang relatif besar.
  • Bahan organik baik berasal dari hewan atau parasit yang sudah mati maupun tumbuhan yang sudah membusuk.
  • Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan pH tanah sekitar 6-7.
  • Kelembapan tanah yang normal dan optimal agar pertumbuhan cacing dengan cepat.
  • Suhu yang di perlukan cacing tanah sekitar 15-25 derajat.
  • Lokasi pemeliharaan cacing tanah sebaiknya di usahakan agar mudah dalam pengawasan dan penangganan.

Cara Budidaya Cacing

a. Penyiapan Sarana dan Peralatan

pembuatan kandang dengan menggunakan bahan yang murah dan mudah di dapat berupa bambu, papan bekas, ijuk dan genteng dari tanah liat.

Jika ingin membudidayakan cacing ini menggunakan kandang permanen dalam skala besar yaitu berukuran 1,5 x 18 meter dengan ketinggian 0,45 m . Didalamnya di buat susunan atau rak bertingkat sebagai tempat pemeliharaan cacing. Bangunan kandang bisa di buat tertutup maupun sama sekali tidak memiliki dinding.

b. Pembibitan cacing

Persiapan ini sangat penting dilakukan untuk hasil yang lebih baik hal itu dilakukan sebagai berikut ini :

1. Pemilihan bibit calon induk

Pemilihan bibit indukan dilakukan secara komersial yaitu menggunakan bibit yang sudah ada diperlukan dalam jumlah besar. Namun jika di mulai dengan skala kecil maka menggunakan bibiy cacing dari alam.

2.Pemeliharaan bibit calon bibit

  • Pemeliharaan cacing dilakukan dengan cara pemilihan cacing muda atau dewasa.
  • Pemiliharaan melakukan kombinasi a dan b.
  • Pemiliharaan khsusus klon anak , setelah dewasa lakukan pemindahan ke klon lainnya.
  • Pemeliharaan dewasa dilakukan sebagai bibit utama.
  • Terakhir memperhatikan kelembapan tanah, agar pertumbuhan cacing dengan cepat.

c. Pemeliharaan bibit

Pemeliharaan bibit yang sudah dilakukan pemindahan dan juga masa dewasa akan di perlukan perawatan yang lebih intensif berupa.

1. Pemberian pakan

pakan paa cacing tanah memerlukan kotoran ternak yang sudah matang atau sudah sempurna. Pemberian pakan ini diakukan pencampuran dahulu dengan media tanah baru, lalu masukan pada tanah yang berisi cacing.

2. Pergantian media tanah

Media yang sudah menjadi media tanah atau telah banyak telur cacing akan dilakukan pergantian. Bertujuan agar cacing dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam melakukan ini sebaiknya hati-hati, karena proses pemindahan telur dan indukan harus di pisah pada wadah yang berbeda. Pergantian ini dilakukan 2 minggu sekali. Lalu biarka anakan metetas dab menjadi anakan cacing.

d. Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit pada cacing berupa semut , kumbanh, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam dan masih banyak lagi yang akan memakan cacing. Dalam pengendalian ini harus memberikan sebuah  pengontrolan yang rutin dan tetap menjaga agar tidak terjadi serangan hama dan penyakit tersebut.

e. Pasca Panen

Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengunakan alat penerangan serti lampu atau bohlam, kemudian membalikan sarang kemudian tuang kan kewadah dan lakukan pengambilan dengan tangan langsung.

Baca juga: Panduan Lengkap Budidayan Tanaman Nilam

Referensi

  1. Sayuti, Fahri. 1999. Pedoman Praktis Budidaya Cacing Tanah. Bandung, Pusat Latihan Dan Pengembangan
  2. Asep, 1999. Wawancara dengan Peternak Cacing Tanah. Bandung. Pusat Latihan dan Pengembangan.
  3. Budiarti, Asiani, Palungkun, Roni. 1992. Cacing Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya

2 Comments

Add a Comment
  1. Kalau suhu lingkungan berpengaruh sama keberhasilan budidaya cacing tidak?
    seperti tempat tinggal saya di daerah pegunungan, apa punya peluang berhasil kalau mau budidaya cacing?

  2. iya suhu dapat mempengaruhi keberhasilan pak, namun sebaiknya dalam budidaya cacing ini di ruangan tertentu agar suhunya dapat sesuaikan dan juga menggunakan media tanah yang baik, karena media tanah juga mempengaruhi keberhasilan budidaya cacing ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *