Hama dan Penyakit Ternak Kelinci – Kendala utama ternak adalah hama dan penyakit yang dapat menurunkan produktivitas ternak terutamanya ternak kelinci. Ternak kelinci atau budidaya kelinci memang sangat mudah, tetapi hambatan hama dan penyakit sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kelinci.
Oleh karena itu, hama dan penyakit pada ternak kelinci harus di ambil serius. Hal ini agar budidaya ternak kelinci dapat sesuai dengan tujuan peternak. Dalam masalah ini harus di kendali dengan maksimal, berikut cara pengendalian hama dan penyakit ternak kelinci.
Hama dan Penyakit Ternak Kelinci
a. Bisul
Penyebab : pegumpulan atau penumpukan darah kotor pada bagian kulit.
Gejala : terdapatnya benjolan di bagian kulit, kulit berdarah bahkan juga bernana.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pembedahan bagian terserang.
- Kimiawi : melakukan penyuntikan, dan pemberian jodium atau pil atom bagian terserang.
b. Kudis
Penyebab : Darcoptes scabiei
Gejala : terdapatnya luka koreng, bersisik dan juga berdarang di bagian terserang.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pembersihan luka dengan air hangat.
- Kimiawi : melakukan pengolesan antibik salep di bagian terserang.
c. Eksim
Penyebab : penumpukan kotoran di kandang, yang menempel pada tubuh.
Gejala : kelinci akan gelisa dan juga gerakan akan lambat.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pembersihan kandang, pembersihan kelinci dan menjaga kelembapan kandang dengan baik.
- Kimiawi : melakukan pengolesan salep antibiotik ( bedak Salicyl ).
d. Penyakit telinga
Penyebab : kutu kecil dan hewan parasit
Gejala : telingan kelinci akan mengeluarkan cairan berwarna keputihan dan kecoklatan, serta juga telinga akan abnormal.
Pengendalian :
- Non kimiawi : membersihkan telinga dengan air hangat secara teratur.
- Kimiawi : melakukan pengolesan minyak nabati di bagian telinga.
e. Penyakit kulit kepala
Penyebab : jamur atau cendawan.
Gejala : di bagian kepala akan terdapat sisik, dan bulu akan rontok.
Pengendalian :
- Non kimiawi : melakukan pengolesan dengan salep herbal dari daun sirih dan daun lainnya.
- Kimiawi : melakukan pengolesan atau pemberian vaksinasi dengan baik.
f. Penyakit mata
Penyebab : bakteri dan juga debu sekitar kandang atau lingkungan.
Gejala : mata akan mengeluarkan cairan air, dan juga akan timbulkan belek mata yang tebal.
Pengendalian :
- Non kimiawi : menjaga lingkungan agar tetap baik, dan juga melakukan pemandian pada kelinci teratur.
- Kimiawi : memberikan obat tetes mata seperti manusia.
g. Masitis
Penyebab : susu ternak kelinci tersumbat atau tidak keluar sama sekali.
Gejala : terjadinya pembengkakan pada puting kelinci dan juga akan hangat jika di pegang.
Pegendalian :
- Non kimiawi : tidak melakukan penyapihan anakan terlalu mendadak
- Kimiawi : memberikan nutrisi yang cukup pada kelinci.
h. Pilek
Penyebab : virus atau debu sekitar.
Gejala : hidung akan mengeluarkan cairan
Pengendalian :
- Non kimiawi : menjaga kelembapan kandang dengan baik
- Kimiawi : memberikan obat antibiotik sesuai petunjuk.
i. Radang Paru-paru
Penyebab : Bakteri Pasteulla multocida
Gejala : napas pada kelinci akan sesak, dan juga telinga akan berubah warna menjadi kebiruan.
Pengendalian :
- Non kimiawi : menjaga kelembapan pada kandang dan melakuka pemelihan dengan baik
- Kimiawi : pemberian obat Sul Q Nok sesuai dengan dosis.
j. Berak darah
Penyebab : Protozoa Eimeira.
Gejala : nafsu makan berkurang, bobot akan berkurang dan juga kelinci akan mencret.
Pengendalian :
- Non kimiawi : menjaga kualitas pakanan ternak kelinci, dan juga perawatan yang baik.
- Kimiawi : pemberian obat Sulfaquinxalin sesuai dengan dosis.
Namun, Hama lainnya dalam berternak kelinci adalah hama predator ( anjing, musang, ular dan juga lainnya ). Untuk menghindari ini sebaiknya melakukan pengontrolan kandang, ternak kelinci dan juga lingkungan sekitar kandang.
Baca juga : Cara Budidaya Ternak Kelinci