11 Hama dan Penyakit Jamur Tiram Serta Cara Pengendaliannya – Budidaya jamur tiram merupakan prospek yang sangat menjanjikan. Namun, dalam budidaya jamur tiram memiliki hambatan berupa hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan, produktivitas dan bahkan mengakibatkan kegagalan dalam panen.

Baca: 6 Manfaat Jamur Kancing Bagi Kesehatan
Dalam upaya penangganan dan pengendalian jamur tiram perlu dilakukan tindakan yang efektif agar tanaman tumbuh dengan optimal. Oleh karena itu, petani harus terlebih dahulu memahami dan mengetahui hama serta penyakit yang sering menyerang jamur tiram, antara lain;
A. Hama Jamur Tiram
Ada beberapa hama yang sering menyerang saat budidaya jamur tiram, antara lain:
1.Serangga Kecil
Serangga yang sering menyerang budidaya jamur tiram, yaitu lalat (Licoriella sp), nyamuk (Megaselia sp) dan sebagainya. Serangga ini sering menyerang jamur tiram, melalui lubang kecil yang tidak terdeteksi, kemudian meletakan telurnya di bagblog. Larva yang tumbuh akan menyerang batang jamur, dan pertumbuhan akan terhambat serta bahan jamur tidak tumbuh sama sekali.
Pengendaliannya:
- Memasang kawat kasa berukuran kecip pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahay sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh.
- Menyemprotkan larutan pestisida pembasmi serangga, di sekitar areal budidaya jamur.
2. Laba-Laba
Laba-laba (Areneae sp) merupakan jenis hewan ini juga sangat suka memakan miselium dan bagian pada jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga akan dapat menyebabkan sprora jamur penganggu.
Pengendalian:
- Menaburkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding.
- Jika terdapat sarang atau laba-laba harus segera di musnahkan.
3. Rayap
Rayap (Isoptera) merupakan hama yang sangat sulit dideteksi kehadirannya, hama ini akan terlihat jika sudah melakukan serangan yang menimbulkan keruskaan. Hama ini akan merusak baglog ataupun jamur yang sudah tumbuh sehingga tanaman menjadi rusak serta tanaman akan muda mati.
Pengendalian:
- Memisahkan baglog yang sudah diserang, atau membuangnya.
- Menyemprotkan ekstrak siri ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan.
- Menyemprotkan obat kimia, seperti latrex, bayer premis 200sl, actara, agenda 25 ec dan sebagainya ke bagian yang terserang hama ini.
4. Cacing
Cacing gilig (Nematoda sp), merupakan salah satu jenis hama yang sering menyerang jamur tiram yang mengakibatkan jamur tiram tidak dapat tumbuh sama sekali. Ukuran cacing ini sangat kecil rata-rata kurang lebih 1 mm dan dapat berkembang sangat cepat.
Pengendalian:
- Melakukan strelisasi dengan sempurna sehingga telur cacing mati.
- Menjaga tingkat kelembaban dan suhu lingkungan dengan baik.
5. Bekicot atau siput
Bekicot atau siput merupakan hama yang suka dengan kelembaban yang sangat tinggi, dan hama ini juga sering ditemukan menyerang jamur tiram. Bekas gigitan atau jalan hama ini akan menyebabkan jamur menjadi abnormal sehingga harus di waspadai hama ini.
Pengendalian:
- Menyemprotkan ekstrak jarak pagar, di areal lantai kembung dan rak.
- Melakukan pemungutan atau pemusnahan secara manual.
6. Tikus
Tikus merupakan jenis hama yang dapat merusak segala jenis tanaman apapun, terutamanya jamur tiram. Tikus dapat merusak baglog sehingga benih yang ada di dalamnya tidak tumbuh dan bahkan memakan benih atau jamur yang sudah tumbuh sehingga gagal panen.
Pengendalian:
- Memasang perangkap di sela-sela atau sarang tikus, baik perangkap lem tikus ataupun lainnya.
- Bisa juga menyemprotkan obat kimia, seperti radoc, x-mos, atau obat kimia lainnya.
B. Penyakit Jamur Tiram
Ada beberapa penyakit yang sering menyerang saat budidaya jamur tiram, antara lain:
1.Cheetemium Spp
Gejala serangan: terdapat noda hijau, yang dapat mengakibatkan perakaran jamur lemah sehingga jamur tiram akan rontok.
Pengendalian:
- Melakukan sterilisasi dengan sempurna dan efektif.
- Mengurangi tingkat kepadatan baglog.
- Menjaga kelembaban media tanam.
2.Coprinus spp
Gejala serangan: terdapat warna biru pada ujung jamur tiram, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat dan merusak miselium.
Pengendalian:
- Mengurangi kandungan pupuk dalam media tanam.
- Mempercepat waktu panen.
- Melakukan sterilisasi secara sempurna dan efektif.
3. Neurospora spp
Gejala serangan: terdapat tepung berwarna orange pada permukaan atau penyumbat baglog, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan miselium terhambat.
Pengendalian:
- Melakukan penutupan sumbatan pada media tanam dengan plastik saat sterilisasi.
- Memperbaiki alat steriliasi yang bocor
- Dan melakukan sterilisasi dengan sempurna dan efektif.
4. Mucor spp
Gejala serangan: terdapat noda berwarna hitam dipermukaan baglog atau media tumbuh substrat, sehingga menyebabkan tanaman rusak dan bahkan pertumbuhan akan terhambat serta jamur tiram akan mati.
Pengendalian:
- Menurunkan suhu ruangan,
- Mengatur ventilasi (sirkulasi udara) dengan baik.
5. Penicilium spp
Gejala serangan: tumbuh miselium berwarna coklat tua (merah tua), yang dapat mengakibatkan jamur abnormal dan bahkan mati.
Pengendalian:
- Menjaga kebersihan ruangan inkubasi
- Membuang media substrat yang sudah terkontaminasi
Baca juga
- Klasifikasi dan Morfologi Jamur Kancing
- Klasifikasi dan Morfologi Jamur Kuping
- Klasifikasi dan Morfologi Jamur Shiitake
Demikianlah informasi tentang 11 Hama dan Penyakit Jamur Tiram Serta Cara Pengendaliannya. Semoga artikel diatas dapat berguna dan bermanfaat serta menambah wawasan anda. Terima kasih.