Ikan Tawes – Klasifikasi, Ciri Morfologi, Jenis, Habitat dan Cara Budidaya 

Klasifikasi Ikan tawes merupakan salah satu jenis ikan asli berasal dari Indonesia terutama nya di pulau Jawa. Hal tersebut menyebabkan Ikan tawes memiliki nama ilmiah Puntius javanicus. Namun, berubah menjadi puntius gonionotus dan terakhir berubah menjadi di  Barbonymus gonionotus.

Klasifikasi ikan tawes

Baca: Cara Pemijahan Ikan Gabus dengan Mudah (Lengkap)

Ikan tawes memiliki nama lokal taweh atau tawas, lampam jawa dan di danau Sidenreng ikan tawes di sebut bale kandea.

Klasifikasi Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)

Kingdom: Animalia

Kelas: Actinopterygii

Divisi: Teleostei

Subdivisi: Ostariclopeomorpha

Ordo: Cypriniformes

Famili: Cyprinidae

Subfamili: Barbinae

Genus: Barbonymus

Spesies: Barbonymus gonionotus (Nelson, 2006)

Morfologi Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)

Ikan tawes termasuk ke dalam famili Cyprinidae Seperti ikan mas dan ikan nilam. Bentuk badan panjang dan pipi dengan punggung meninggi, kepala kecil, moncong meruncing, mulut kecil terletak pada ujung hidung, sungut sangat kecil atau rudimeter.

Pada bagian bawah garis rusuk terdapat sisik 5 ½ dan 3-3 ½ buah diantara garis rusuk dan permulaan sirip perut. Garis rusuk berjumlah antara 29-31 buah. badan berwarna keperakan agak gelap di bagian punggung. pada moncong terdapat tonjolan-tonjolan yang sangat kecil. sirip punggung dan sirip ekor berwarna abu-abu atau kekuningan dan sirip ekor bercagak dalam berbentuk lobus bulat, sirip dada berwarna kuning dan sirip dubur berwarna orange terang. Sirip dubur mempunyai 6 ½  jari jari bercabang.

Jenis-jenis Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)

Ada 4 jenis ikan tawes yang pernah ditemukan di perairan, meskipun masih Ih banyak populasi si yang sulit ditemukan di perairan tersebut. Selain itu juga, Masih banyak masyarakat yang belum membudidayakan atau mengabaikan ikan ini.

Ada 4 jenis ikan tawes yang di temukan di perairan antara lain.

1. Ikan Tawes Biasa

Ikan ini memiliki sisik berwarna kelabu  dan sudah banyak di budidayakan do masyarakat. Tawes ini dengan mudah ditemukan di para petani seluruh Indonesia misalnya Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah, dan lain-lain

2. Ikan Tawes Bule

Ikan ini memiliki sisik berwarna albino dan jarang terdapat di perairan umum maupun di kolam-kolam masyarakat. Namun, tawes ini sudah di temukan sejak tahun 1936.

3. Ikan tawes Silap

Ikan ini Mempunyai sisik berwarna putih kelabu, seperti  biasa. Namun sisik yang berwarna putih ini bercampur dengan sisik berwarna keperakan. Sehingga Ikan ini sangat sulit dibedakan antara ikan paus biasa dengan ikan tawes bule.

4. Ikan Tawes Kumpay

Ikan paus ini hampir sama dengan ikan mas kumpay, yang mempunyai sirip dada dan sirip ekor yang relatif panjang. ikan ini berwarna putih kelabu dan jarang ditemukan di kolam ataupun di perairan.

Habitat Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)

Habitat ikan ini termasuk ke dalam tipe perairan danau, waduk dan sungai. Persebaran ikan ini di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa termasuk di Waduk Gajah Mungkur. Ikan paus dapat di budidayakan dengan baik mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 800 M di atas permukaan air laut. dengan suhu optimal antara 25-30 derajat Celcius.

Cara Budidaya Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)

Budidaya ikan paus ini tergolong sangat mudah dan simpel serta dapat di lakukan secara monokultur ataupun polikultur.

1. Pembenihan

Pembenihan dapat di lakukan di kolam atau dalam bak. Indukan sebelum pembenihan sebaiknya sudah di pilih secara teliti dan berkualitas dengan berat antara 300-500 gram/ekor dan umur 8-12 bulan. Umumnya induk tawes akan menghasilkan 20 ribu butir telur bahkan lebih.

2. Pemijahan

Proses pemijahan ini dapat dilakukan secara alami dan massal dengan kolam seluas 500 M dengan perbandingan 25 ekor betina dan jantan 50 ekor. Kolam pemijahan di lengkapi juga dengan pemberokan dengan ukuran 2 m x 2 m di bagian depan pintu. Induk harus di puasakan dahulu selama 2-3 hari.

Pembenihan secara langsung di dapat di lakukan oleh 2 jantan dan 1 betina titik bag yang ideal di gunakan berukuran 2 m x 1 m x 1 m. Ketinggian an-nur harus di kurangi secara bertahap, ketinggian air sekitar 85 cm selanjutnya ketinggian tersebut dikurangi pada malam hari mencapai 7570 cm sambil di berikan percikkan di atas kolam sebagai air hujan tiruan. Cara tersebut dapat membantu membuat induk memijah sekitar 10 jam kemudian.

3. Pemeliharaan Larva

Setelah melakukan pemijahan kecilkan air yang masuk ke dalam kolam agar telur tidak terbawa arus. Telur tersebut akan menetas setelah 2-3 hari kemudian. Larva ikan ini di pelihara pada kolam hingga berumur 20 setiap 21 hari, selanjutnya di pindahkan ke kolam pendederan kedua dan di pelihara selama 3-4 minggu selanjutnya di pindahkan ke dalam kolam pembesaran.

4. Pembesaran

Proses pembesaran ini harus di lakukan secara teliti, tebar padat pada kolam pembesaran sekitar 10-15 ekor/m  dengan ketinggian air kolam mencapai 60-80 cm. Pertumbuhan ikan ini relatif sangat cepat sehingga masa memelihara berlangsung selama 3,54 bulan. Ukuran  yang siap di konsumsi berkisar 150 sampai 250 gram per ekor.

5. Pengendalian Hama Penyakit

Dalam proses pembesaran sebaiknya Perhatikan cara mengatasi atau pengendalian hama dan penyakit untuk tidak menghambat pertumbuhan ikan tawas. Hal tersebut  dapat di lakukan sebagai berikut.

  • Mengganti air secara berkala
  • Memberi pakan 2 kali dalam sehari
  • Memberikan suplemen pakan dengan baik
  • Mengisolasi ikan yang terkena penyakit
  • Menambahkan jaring di atas kolam, untuk menghindari hewan liar masuk.

Referensi

https://dkpp.bulelengkab.go.id/ Budidaya ikan tawes untuk pemula/akse 11 September 2022

Nelson S.C., 2006. Species Profiles for Pacific Island Agroforestry, Morinda citrifolia (Noni). Mei 2012

Kottelat et al. 1993. Freshwater Fishes Of Western Indonesia and Sulewesi. Periplus Edition. Hongkong. P. 66.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *