Temulawak merupakan salah satu jenis tumbuhan dari keluarga Zingeberaxeae, yang secara empiric banyak digunakan sebagai obat jamu, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran. temulawak ini banyak di temukan di hutan-hutan hujan tropis, Juga berkembangbiak dengan baik di tanah tegalan sekitar pemukiman warga terutamanya pada tanah yang gembur sehingga rimpangnya mudah berkembang menjadi lebih besar.
Temulawak secara historis memiliki kegunaan tradisional dan sosial yang cukup luas di kalangan masyarakat Indonesia. Sehingga banyak kalangan mempromosikan temulawak sebagai obat khas Indonesia.
Baca: Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mangga
Ada beberapa jenis temulawak dalam genus Curcuma atau suku jahe jahe an dan beberapa spesies terkenal karena khasiatnya diantaranya temulawak hitam ( Curcuma aeruginosa), temulawak Giring (Curcuma hyebeana), temulawak mangga (Curcuma mangga), temu putri (Curcuma petiolata) dan temu putih (Curcuma zedoaria).
Klasifikasi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB)
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophya
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberceae
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma xanthorrhiza ROXB
Morfologi Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB)
Temulawak dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0 sampai 1,800 mdpl. Temulawak tumbuh baik pada jenis tanah latosol, andosol Oma regosol dan Solid pada ketinggian 1000-1.500 mdpl dengan curah hujan 100-1.500 m dpl dengan curah hujan 1.000 – 4.000 mm/tahun.
Morfologi Akar
Akar berbentuk serabut bercabang kuat, serta berwarna hijau gelap. jenis akar ini tumbuh hingga mencapai kedalaman sekitar 20 – 25 cm. pada bagian akar keluar dari bagian rimpang induknya, Simpang induk ini memiliki 3-4 buah rimpang anakan. Rimpangnya berwarna coklat kemerahan atau kuning tua, Sedangkan pada ada warna dagingnya orange tua atau kuning titik panjang rimpang mencapai 15 cm dan memiliki garis tengah 6 cm berbau harum tajam dan memiliki rasa pahit agak pedas.
Morfologi Batang
Memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun saling menutupi satu sama lain, berwarna hijau atau coklat gelap. Batang tanaman ini mencapai 1 meter, dalam satu rumpun terdiri dari satu tananaman induk dan anakan.
Morfologi Daun
Daun memiliki bentuk bundar memanjang mirip dengan daun pisang, biasanya Tumbuh pada setiap batang sekitar 2 – 9 helai. Daun tumbuhan ini berwarna hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 – 84 cm dengan lebar 10 – 80 cm serta panjang tangkai daun setiap helaian antara 43 – 80 cm.
Morfologi Bunga
Bunga berbentuk unik yaitu bergerombol, bunganya berukuran pendek dan lebar titik warnanya putih kemerah-merahan atau kuning tua dengan pangkal bunga berwarna ungu. panjang tangkai sekitar 1.5 – 3 cm dan dan berkelompok memiliki 3 – 4 buah. Bunga majemuk bulir, bulat panjang mempunyai ukuran 9 sampai 23 cm dan lebar 4 sampai 6 cm.
Kelopak bunga berwarna putih dengan panjang 8-13 mm berbentuk tabung dengan panjang sekitar 4.5 cm berwarna merah. Helaian bunga berbentuk bulat atau bundar berwarna putih dengan pangkal ujung berwarna merah dadau atau merah, panjang nya 1.25 – 2 cm dan lebar 1 cm.
Kandungan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB)
Kandungan rimpang mengandung protein, Pati, zat warna kuning ke hominoid terdiri dua komponen seperti komite dan kurkuminoid serta minyak atsiri. Kandungan tertinggi pada tumbuhan adalah Pati ini berguna untuk orang yang sakit atau baru sembuh dari penyakit. Sedangkan kandungan zat pada temulawak yaitu minyak atsiri Sangat baik untuk antipasmodika dan kolagoga.
Manfaat Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB)
Manfaat tumbuhan ini yaitu mengobati bau badan yang kurang sedap, membersihkan darah, penyakit ekstrem, Mengobati penyakit kuning Oma demam malaria,sembelit, bisa untuk memperbanyak ASI dan badan terlalu capek.
Baca: Klasifikasi dan Morfologi Bunga Bakung (Crynum asiaticum L)